
Test Drive TVS Dazz 110 DFI (2015)
Waktu : 06-Dec-2015 01:05
Permukaan Jalan : Aspal
Cuaca : Cerah
Beban Penumpang : 53 Kg
Bahan Bakar : 100 %
Tekanan Ban Depan: 27 psi
Tekanan Ban Belakang: 28 psi
Suhu udara : 24 °C
TVS Dazz 110 DFi merupakan skutik kompak yang hadir menjadi penyempurna versi sebelumnya yang masih pakai karburator. Dengan harga yang tergolong murah di kelasnya, motor mungil ini punya segudang fitur yang sangat berguna. Bagi rider yang punya postur badan maksimal 170 cm dan berat badan ideal tentu sangat cocok mengandalkan Dazz terbaru ini untuk aktfitas sehari-hari.
Nah, buat yang berpostur di atas 170 cm, akan cukup kesulitan memposisikan kaki di balik dek depan. Ukuran sepatu 43 saja tak bisa memijak sepenuhnya di lantai dek skuter yang punya ground clearance 115 mm ini. Untungnya, pembonceng cukup nyaman memposisikan telapak kaki di foot step. Dengan tapak yang datar dan cukup lebar kaki pembonceng cukup aman memijaknya. Jika ada tambahan footstep khusus untuk pembonceng tentu kaki penumpang tersebut akan lebih nyaman.
begitu mesin dinyalakan dan mulai berjalan perlahan, tarikan cukup galak seolah membayar akomodasinya yang terbatas itu. Mesin berkapasias 110 cc yang digendong motor rakitan Karawang ini cukup mumpuni untuk manuver dalam kota. Dibawa dengan kondisi jalan yang stop and go, Dazz memberikan akselarasi yang responsif. Sama sekali tak ada gejala 'lemot' meski gas harus dihentak tiba-tiba.
Namun sayang, mesin yang diklaim TVS punya tenaga 8,7 dk pada 7,500 rpm ini kurang mengisi di putaran tinggi. Saat dites melahap trek lurus kurang lebih 800 meter, angka yang tertera di Racelogic Performance Box hanya mentok di angka 89,9 km/jam. Padahal jarum spidometer motor saat itu hampir menyentuh angka 100 km/jam. Sepertinya mesin overbore ini memang hanya asyik di putaran bawah dengan trek lurus pendek-pendek.
Dengan dimensi yang kecil dan bobotnya yang tergolong ringan, Dazz sangat mantap untuk membelah kemacetan ibu kota Jakarta. Skutik yang bersumbu roda 1,240 mm ini juga terasa cukup lembut bantingan suspensi depan belakangnya.
Motor yang sudah menganut injeksi ini sebenarnya cukup irit konsumsi bbmnya. Tiap satu liter BBM oktan 92, bisa dipakai menempuh jarak 40 km. Tangki bahan bakarnya bisa menampung sampai lima liter bbm. Dengan karakter mesin yang responsif, memang menggoda untuk selalu buka tutup gas. Efeknya tentu langsung berpengaruh pada konsumsi. Jadi, jangan terpancing, ya.
Skutik biasanya cukup akomodatif. Pun demikian dengan Dazz, ada dua wadah penyimpanan di bawah setang yang bisa dimanfaatkan untuk membawa benda-benda kecil. Sayangnya, tak cukup besar untuk menyimpan botol air mineral kemasan 600 ml. Terlepas dari itu, bantingan sok depan teleskopik Dazz mencirikan kelembutan saat melibas permukaan jalan yang keriting.
Punya mesin yang responsif di putaran bawah dengan dimensi yang mungil, tentu TVS Dazz 110 DFI cocok untuk riders yang membutuhkan motor kompak untuk beraktifitas di kota yang lalulintasnya sangat padat. Apalagi konsumsi bahan bakarnya yang tergolong irit, dengan tenaga yang lumayan tentu cukup memuaskan bagi yang gemar berkendara agresif.
Dengan harga di bawah Rp. 14 juta, tentu ganjaran segudang fitur sangat menguntungkan. Apalagi, tak ada matik 110 cc Jepang yang memberikan fitur charger ponsel dan ban tubeless. Cuma Dazz yang punya.