Motor Penyumbang Polusi Terbanyak, Tapi Bengkel Uji Emisi Sedikit
Dari data yang ada sebanyak 24,5 juta kendaraan bermotor di Jakarta dan 78 persen adalah pengguna motor.
OTORIDER - Polusi di Jakarta saat ini dinilai disebabkan kendaraan bermotor. Pertumbuhan kendaraan bermotor per tahun sendiri sebesar 5,7 persen atau setara 1,2 juta unit dan sepeda motor menyumbang 6,38 persen atau setara 1,04 juta unit.
Diketahui, sepeda motor menghasilkan beban pencemaran per penumpang paling tinggi dibandingkan mobil. Dari data yang ada, sebanyak 24,5 juta kendaraan bermotor di Jakarta, 78 persennya adalah pengguna motor.
"Dalam catatan kami per 2022 itu ada 24,5 juta kendaraan bermotor dan 19,2 juta lebih itu sepeda motor," ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar di Kantor Presiden, Senin (14/8).
Meskipun motor jadi penyumbang emisi terbanyak, tapi dari situs resmi sistem informasi uji emisi https://ujiemisi.jakarta.go.id/, total bengkel di Jakarta yang melayani uji emisi untuk mobil sebanyak 333 bengkel, sedangkan motor hanya 107 bengkel.
Hal tersebut cukup menjadi perhatian, sebab sebanyak 19,2 juta lebih sepeda motor di Jakarta tidak akan sanggup dilayani 107 bengkel. "Jadi betul, roda dua jumlahnya lebih banyak yang beredar di Jakarta tapi ketersediaan bengkel uji emisi untuk roda dua masih terbatas," ujar Kepala Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Erni Pelita Fitratunnisa dikutip dari Antara, Minggu (10/9).
Ia mengungkapkan, Dinas LH DKI Jakarta saat ini terus berupaya untuk menambah jumlah bengkel yang melayani uji emisi motor.
Baca Juga: Mau Tidak Mau, Pengendara Harus Ikuti Tilang Uji Emisi?
Dengan keadaan tersebut, tercatat kendaraan yang ikut uji emisi didominasi roda empat dibandingkan roda dua. "Sampai hari ini tercatat ada lebih dari satu juta kendaraan roda empat yang telah melakukan uji emisi, sementara untuk kendaraan roda dua ada di angka 101.660," kata Juru Bicara Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Pemprov DKI Jakarta, Ani Ruspitawati.
Jika dihitung, pada 20 unit sepeda motor dapat melepas gas karbon emisi setara satu unit TransJakarta. Padahal, dengan 20 unit sepeda motor, penggunanya hanya 20-30 orang saja. Sementara, TransJakarta bisa ditumpangi 80-100 orang.
"Saat ini jutaan sepeda motor hanya digunakan tiga jam per hari. Bandingkan dengan ojek online yang bisa meningkatkan jam guna sebuah sepeda motor," papar Pengamat Kebijakan Publik Universitas Indonesia (UI), Lisman Manurung dalam keterangan tertulisnya. (*)