Kerjasama antara Andrea Dovizioso dan Ducati telah resmi berakhir usai seri MotoGP Portugal 2020 beberapa waktu lalu. Di balapan tersebut, ia mampu menyelesaikan balapan di urutan ke-6. Usai berpisah dengan Ducati, Dovizioso pun mengungkapkan hal yang membuatnya kecewa selama di tim tersebut.
Dovizioso mengatakan, permasalahan bermula pada motor yang tidak pernah benar-benar sempurna. Selain itu, ditambah dengan adaptasi yang buruk pada ban belakang Michelin baru. Tak hanya itu, pilihan yang berbeda dan metode kerja telah mencemari hubungan antara Ducati dan Dovizioso.
Baca Juga: Dijual Rp 17 Jutaan, Berikut Perbandingan Spek Mesin Yamaha Gear 125 dan Honda BeAT
"Kami telah menempuh perjalanan panjang dan apa yang telah kami capai dalam tiga tahun adalah sesuatu yang istimewa. Kami bertarung melawan Marc (Marquez) dan Honda. Sangat sulit untuk mengalahkan mereka. Itu berlangsung selama tiga tahun dan ini merupakan tahapan penting dalam karir saya," ujar Dovizioso dikutip dari PaddockGP.
Pembalap bernomor 4 ini menambahkan, kegagalannya merebut gelar juara dunia juga membuatnya kecewa. "Kami tidak bisa memenangkan gelar tetapi kami memiliki peluang yang sempurna. Saya lebih bahagia daripada beberapa orang Ducati lainnya. Ini adalah sesuatu yang mengecewakan saya, karena kami belum merayakan tiga tahun spesial yang kami jalani dan melihatnya seperti biasa," katanya.
Baca Juga: Cicilan Yamaha All New Aerox 155 Connected, Per Bulan Hanya Rp 1 Jutaan
MotoGP 2020 sendiri menjadi musim terakhir Dovizioso sebagai pembalap. Hingga kini, belum diketahui secara pasti apakah ia akan kembali balapan di MotoGP 2022 atau justru memutuskan pensiun.
Sebelumnya, Dovizioso dikaitkan dengan Honda untuk berperan sebagai pembalap penguji. Sementara itu, bersama Aprilia ia ditawari untuk menjadi pembalap reguler. Akan tetapi, Dovizioso menolak kedua tawaran itu dan memilih fokus untuk musim 2022.
Member of : 