Efek getar atau gredek seringkali dikeluhkan para pengguna motor bertransmisi otomatis atau matik. Umumnya, gejala ini ditemukan saat motor baru dinyalakan dan mesin belum terlalu panas.
Gejala tersebut juga tentunya mengurangi kenyamanan saat berkendara. Nah, apa sebenarnya penyebab motor matik alami gredek? Alvi Setiawan selaku Marketing and Retail Ultra Speed Racing memberikan penjelasannya.
Baca Juga: Bagaimana Efek Pakai Busi Iridium untuk Motor Harian?
"Penyebabnya itu bisa karena kotor. Selain itu, bisa juga gemuk (grease) itu keluar atau luber. Itu yang bikin getar dan tarikan lemot. Jadi kan di CVT, ada sliding sleeve namanya, itu ada pelornya, itu yang biasanya digemukin. Nah biasanya itu gemuknya yang habis atau kalau tarikan lemot biasanya gemuknya terlalu banyak, jadi meluber keluar," jelas Alvi saat ditemui OtoRider di Gading Serpong, Tangerang (8/1).
Alvi menambahkan, penggantian komponen merek apapun sebenarnya tidak bisa menghilangkan gejala getar. Salah satu solusinya adalah rutin melakukan pengecekan dan pembersihan area CVT (Continuously Variable Transmission).
"Semua merek sama saja, mungkin cuma mengurangi getar dan ya plus-nya dapat tambahan akselerasi. Tetap yang namanya part racing juga perlu maintenance. Enggak semata-mata ganti merek ini, langsung hilang getarnya, enggak. Biasanya tiap 1.000 km atau 1.500 km itu CVT diperiksa dan dibersihkan," kata Alvi.
Baca Juga: Valentino Rossi Rela Gabung Tim Satelit Demi Fabio Quartararo?
Lebih baik lagi, lanjut Alvi, pada saat penggantian oli mesin, CVT sekalian diperiksa. Jika memungkinkan, sebaiknya juga dibuka, cek kondisinya, serta dibersihkan dan diberikan gemuk kembali.
Tak ketinggalan, bagian kampas ganda juga perlu diperhatikan untuk mengurangi gejala getar dan gredek. "Kampas ganda itu dibuka semua, tiang-tiangnya digemukin, enggak perlu banyak, asal ada pelumas saja. Karena saat di situ, kan panas, saat dia panas dan enggak ada pelumasnya, biasanya macet," ucapnya.
Member of : 