Pertamina secara resmi menguji pasar produk bensin terbarunya, Pertalite. Bahan bakar dengan nilai oktan 90 itu ditargetkan sebagai produk pengganti Premium yang rencananya bakal dihapus pemerintah. Otorider bekerja sama dengan PT Catur Bangun Putra, konsultan perminyakan, mencoba untuk menguji kadar oktan yang terkandung di dalam bensin berwarna biru tersebut. Ada empat sampel yang diuji melalui mesin penguji oktan portabel Zeltex ZX-101C.
Hasilnya, Pertalite ternyata memiliki nilai oktan jauh di atas standar Pertamina. Dari empat sampel yang diuji, rata-rata Pertalite ternyata memiliki RON 92. Artinya, kualitas Pertalite bisa disetarakan dengan ketentuan standar dari Pertamax.
Hasil di luar ekspektasi itu juga terjadi pada bensin Premium yang merupakan bahan bakar bersubsidi. Empat sampel yang diuji juga hasilnya jauh di atas standar, yakni rata-rata beroktan 90. Angka tersebut jauh di atas standar spesifikasi Premium yang disyaratka punya RON (Research Octane Number) cuma 88.
Presiden Direktur PT Catur Bangun Putra, Gazy Amin mengatakan, kondisi bahan bakar yang diuji memiliki kualitas yang sangat baik. Bahkan baiknya kualitas Pertalite dan Premium itu sudah bisa dideteksi melalui aromanya. “Kalau kualitas bagus aromanya enak, tapi kalau tidak aromanya tidak sedap dihirup,” ujar Gazy.
Gazy mengatakan juga sudah pernah menguji coba sendiri kandungan RON pada Pertalite tak lama setelah diluncurkan. Hasilnya pun disebut tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh Otorider. “Memang rata-rata di Jakarta seperti itu nilai oktannya untuk Premium dan Pertalite, artinya kualitasnya bagus,” katanya. (otorider.com)