Program Suzuki peduli akan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur. Karena sekolah yang didesain untuk mencetak tenaga siap pakai, namun faktanya banyak dari lulusan SMK yang kompentensinya belum sesuai dengan kebutuhan industri tanah air. Hal ini menyebabkan banyak lulusan SMK yang menganggur akibat tidak terserap industri berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan jumlah pengangguran dikalangan SMK.
Sebagai pelaku industri otomotif di tanah air Suzuki berperan serta meningkatkan kualitas lulusan SMK, Universitas dan Politeknik khususnya di bidang otomotif dan memperluas kerjasama di bidang pendidikan dengan berbagai institusi. Pada bulan ini Suzuki kembali menyelenggarakan program donasi pendidikan dengan menyerahkan sebanyak 23 donasi unit motor di wilayah Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur.
Seremoni penyerahan di Ambon ini, sekaligus sebagai penutup rangkaian acara Suzuki Peduli Pendidikan di tahun 2016. Selama tahun 2016, Suzuki telah menyerahkan sebanyak 213 material donasi ke 56 sekolah yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia, yaitu Jabodetabek, Jawa Barat, Bali, Lombok, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur. Material donasi yang diberikan terdiri dari 29 mobil, 23 motor, 58 mesin, 3 out board motor (OBM) dan 100 paket buku training. Keseluruhan material donasi tersebut diserahkan oleh PT SIS secara bertahap mulai Januari hingga November 2016.
Acara Seremoni donasi di Ambon ini turut dihadiri oleh Assisten Wakil III Walikota Ambon Romeo Soplanit, SH. “Keterlibatan sektor swasta di dunia pendidikan sangatlah penting untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang efektif dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dunia industri di Indonesia. Apa yang dilakukan Suzuki ini sangat memberikan inspirasi untuk peningkatan kualitas lulusan SMK dan Politeknik jurusan otomotif. Harapannya semoga tidak hanya Suzuki yang aktif melakukan kegiatan ini tetapi juga perusahaan lain, sehingga penyerapan tenaga kerja bisa maksimal”, pungkasnya. (otorider.com)