Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
Disclaimer Hubungi Kami Info Iklan Karir Peraturan Media Siber Redaksi Tentang Otorider Privacy Policy
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2024. Otorider.com. All rights reserved.

AHM Komentari Hasil Investigasi Rangka eSAF oleh Kemenhub dan KNKT

Minggu, 17 September 2023
Gemilang Isromi Nuar

Kemenhub bersama KNKT akan mengawal dan mengawasi proses pemeriksaan dan penanganan rangka eSAF

OTORIDER - Perkembangan kasus rangka eSAF pada motor Honda terus berlanjut. Terbaru, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membeberkan hasil investigasinya.

Dari hasil tersebut, dikatakan rangka eSAF terbuat dari raw material berupa High Strength Steel (HSS) yang diproses menjadi rangka. Usai proses tersebut, kemudian dilakukan pelapisan coating dengan metode CED (Cathodic Electro Deposition) secara dipping (celup).

   Baca Juga:Alami Kecelakaan Karena Rangka eSAF Motor Honda, Bagaimana Nasib Konsumen?

"Hasil Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti. Kami bersama KNKT akan mengawal dan mengawasi proses pemeriksaan dan penanganan rangka eSAF ini," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno dalam keterangan resmi, Jumat (15/9).

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan Kemenhub dan KNKT, berbeda apa yang ditemukan pada motor konsumen, yang mana terdapat noda kuning di sekitar area rangka yang diduga karat, tapi Honda menyebutnya sebagai lapisan slikat.

Berkaitan lapisan silikat, OtoRider sempat melakukan wawancara mengenai teknik pencegahan korosi pada material baja dari pandangan akademisi. Mereka menyebut kehadiran silika dan karat sebagai hal yang tidak diinginkan. Kedua zat itu berusaha dihilangkan atau dikurangi pada proses persiapan permukaan material.

"Kalau memang dianggap silikat yang non-konduktif, artinya surface treatment-nya jelek. Saat surface treatment kan bertahap. Dari digerinda, amplas sampai pickling. Harusnya sudah hilang sebelum CED," kata Prof. Dr. Ir. Rini Riastuti, M.Sc sebagai ahli electrochemical and corrosion serta Guru Besar Departemen Teknik Metalurgi dan Material Universitas Indonesia.

Ditjen Hubdat dan KNKT juga meneliti rangka eSAF dari motor konsumen. Hasilnya, ditemukan adanya karat pada bagian dalam rangka yang tidak terlapisi coating dan lubang pembuangan bawah yang berpotensi tertutup kotoran sehingga membuat air tersumbat.

         Baca Juga: Garansi Motor Honda Rangka eSAF Sudah Habis, Begini Seharusnya Hak Konsumen

Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan akademisi, “Karat itu sederhana, kok. Selama tidak ada air, aman. Artinya, 85-95% kerusakan karat atau katakanlah coating, itu karena surface preparation-nya jelek,” ujar Prof. Dr. Ir. Johny Wahyuadi M Soedarsono, DEA, Guru Besar Departemen Teknik Metalurgi dan Material Universitas Indonesia dan ahli metallurgical engineering, corrosion & protection, metallurgical extraction dan mineral processing.

Sementara itu, PT Astra Honda Motor (AHM) tetap melakukan optimalisasi perlindungan rangka dari korosi terhadap motor milik konsumen jika ditemukan karat pada bagian dalam rangka yang tidak terlapisi coating dan lubang pembuangan yang dapat tersumbat. AHM juga membuka layanan pemeriksaan serta penanganan melalui contact center Honda 1-500-989 serta bengkel AHASS terdekat.

"Kami mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap keselamatan konsumen pengguna sepeda motor Honda melalui penelitian yang dilakukan. Kami akan menindaklanjuti dengan beberapa langkah antara lain dengan memberikan layanan terbaik melalui pemeriksaan dan penanganan terhadap setiap keluhan konsumen di jaringan bengkel resmi kami," ujar Senior Manager Corporate Communication AHM, Rina Listiani kepada OtoRider, Sabtu (16/9). (*)

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.

Trending

#1

Berkaca Dari Hokky, Ini Potensi Bahayanya Melebar di Tikungan

#2

PPN Naik Menjadi 12%, Bagaimana Dampaknya pada Motor Listrik?

#3

Pengembangan Industri Baterai Lokal, Gandeng Institusi Akademik

#4

Stefan Bradl Turun di Final MotoGP 2024, Pakai Livery 2025?

#5

Dunia Balap Motor Berduka, Juara Nasional Hokky Krisdianto Meninggal Dunia

Terbaru

Berita | 4 jam yang lalu

Debut di GJAW 2024, Cek Lagi Harga dan Promo Scomadi

Scomadi Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam memperkenalkan skuter berkualitas tinggi kepada masyarakat Indonesia di GJAW 2024

Berita | 6 jam yang lalu

Ini Deretan Motor yang Bisa Test Ride di GJAW 2024

Dengan keberagaman merek dan model yang hadir, GJAW 2024 memberikan banyak pilihan bagi pengunjung untuk memilih sepeda motor.

Berita | 7 jam yang lalu

GJAW 2024 Tawarkan Pengalaman Test Ride Motor Terbaru, Ini Caranya

Bagi Anda yang berencana hadir, jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba langsung sepeda motor idaman di Gaikindo Jakarta Auto Week 2024.

Berita | 9 jam yang lalu

Apakah Harga Motor Bekas Terpengaruh dengan PPN Naik Menjadi 12 Persen?

Kenaikan PPN menjadi 12 persen pada 2025 adalah tantangan sekaligus peluang, tergantung bagaimana pelaku pasar beradaptasi dengan perubahan kebijakan ini?

Berita | 10 jam yang lalu

Resmi Digelar, Segini Harga Tiket MUF GJAW 2024

Mandiri Utama Finance (MUF) GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 resmi terselenggara pada Jumat (22/11) hingga Minggu (1/12) di ICE BSD.

Beranda Trending Motor Listrik