Saat ini pasar motor listrik Indonesia masih dikuasai pabrikan serta merek China. Akan tetapi, dua pabrikan lagendaris asal Jepang yang sudah mengusai pasar motor di Tanah Air, yakni Honda dan Yamaha disinyalir juga bakal segera merilis produk listriknya.
Dengan adanya 'perlawanan' dari pabrikan Jepang, bukan tidak mungkin motor listrik buatan China ini akan redup di pasar Indonesia. Namun, apakah motor China bisa melawan Jepang?
Baca Juga: Tanggapan Alva Terkait Subsidi Motor Listrik
Salah satu produsen motor listrik China, ECGO EV Moto mengaku tidak takut akan berjayanya motor listrik Jepang di Indonesia. Karena strategi pasar antara pabrikan sangat berbeda untuk menggarap pasar nasional.
"Produk yang akan dihadirkan oleh pabrikan asal Jepang itu, baik Honda maupun Yamaha akan berharga cukup tinggi. Sasaran utama motor listrik itu akan menyasar segmen menengah ke atas. Sementara produk dari ECGO lebih menjangkau ke pasar menengah ke bawah dengan rentang harga Rp 9 juta sampai Rp 12,7 juta," ujar COO dan Co-Founder ECGO EV Moto, Gary Prawira di Jakarta, Jumat (3/2).
Ia mengatakan nantinya motor Jepang bakal memiliki spesifikasi tinggi, kecepatan tinggi, dan tentu harga yang lebih mahal. Tapi, menurutnya tidak cocok untuk kebanyakan masyarakat Indonesia.
"Kita mengincar pengguna motor masyarakat Indonesia yang memakai motor 100 cc sampai 150 cc. Jadi produk mereka tak langsung bersentuhan dengan kita," ucap Gary.
Baca Juga: Selain Konversi, Motor Bensin Bisa Ditukar Menjadi Listrik
Meski begitu, ada satu hal yang perlu diperhatikan merek China saat melawan motor merek Jepang yaitu para konsumennya tak perlu pusing mencari bengkel, karena hampir di setiap kota di Indonesia terdapat bengkel resmi. Tak hanya itu, harga jual kembali biasanya lebih stabil dibandingkan produk bikinan pabrikan China, Amerika, Korea Selatan, dan bahkan Eropa.