OTORIDER - Tingginya polusi udara di beberapa kota di Indonesia tentu sedikit banyak berpengaruh bagi kesehatan masyarakat.
Hal ini membuat pakar kesehatan paru Indonesia mengambil sikap menghadapi hal terasebut. Salah satunya adalah agar pemerintah atau pihak terkait tetap melakukan uji emisi.
"Pemotor melakukan kegiatannya di luar ruang, dengan waktu yang cukup lama, apalagi di Jakarta, dengan waktu tempuh yang cukup panjang, minimal 40 menit dari satu tujuan ke tempat lainnya," ungkap DR. dr. Feni Fitrani Taufik, Sp.P(K). M.Pd.Ked Sp.P.
Karena bagaimanapun, harus ada upaya yang dilakukan untuk melindungi saluran respirasi penunggang motor. "Saat ini yang bisa dilakukan adalah menggunakan masker," ujar Feni.
Namun, perempuan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang ini pun melanjutkan, ada lagi yang perlu dilakukan agar tidak mudah terserang penyakit akibat polusi.
"Meski sebenarnya berlaku bagi seluruh orang, tetapi untuk pemotor juga perlu diperhatikan adalah kebugaran badannya," tegasnya.
Karena dengan badan yang bugar, banyak manfaat yang bisa didapat. "Kebugaran badan harus tetap terjaga, agar imunitas meningkat dan tidak mudah terpapar polusi, tidak merokok, dan melakukan pola hidup yang lebih baik," sarannya.
Tidak perlu terlalu rumit, ia menyarankan agar tetap melakukan olah raga yang ringan namun efektif, seperti berjalan agak cepat dengan kecepatan tetap setiap hari selama 30 menit.
"Memang di tengah kesibukan dengan aktivitas sehari-hari ada yang kesulitan mengatur waktu untuk menjaga kebugaran, tetapi ya tetap harus diusahakan," katanya.
Ia juga mewanti-wanti, pengguna roda dua tetap menguji emisi tunggangannya masing-masing agar tetap di bawah standar.
"Karena masing-masing memeriksakan kendaraannya, tentu akan memberikan kualitas udara yang lebih baik," ungkap lulusan S2 Universitas Indonesia dan S3 Universitas Hasanuddin itu. (*)