OTORIDER - Minyak rem merupakan salah satu komponen penting di sistem pengereman motor. Sistem pengereman ini memanfaatkan tekanan hidrolik untuk mengoptimalkan kinerja pengereman, dari piston kecil di master rem ke piston di kaliper.
Jika bagian ini diabaikan, bisa saja rem tidak berfungsi secara optimal dan tentu berakibat fatal. Terkadang kita melihat minyak rem berkurang dan menambahkannya dengan yang baru. Tetapi, menurut Senior Analyst New Model Service and Publication Dept PT Astra Honda Motor (AHM), Sarwono Edhi, menambahkan minyak rem tidak direkomendasikan.
"Minyak rem harusnya diganti secara keseluruhan, dibuang minyak rem yang lama. Itu karena minyak rem itu sifatnya menyerap air atau Hygroscopic. Jadi, kalau sudah berkurang lebih baik langsung sekalian ganti," ujar Edhi saat ditemui Otorider di Kemayoran, Jakarta.
"Minyak rem itu punya masa kedaluwarsa. Berdasarkan buku servis setiap dua tahun atau setiap 24 ribu kilometer minyak rem harus diganti," papar Edhi.
Biasanya saat kondisi minyak rem mulai jelek, maka titik didihnya akan menurun. Untuk yang beredar di pasaran, ada tiga jenis minyak rem yakni DOT 3, DOT 4, dan DOT 5. Tiga DOT ini dibagi berdasarkan bahan baku dan titik didihnya yang berbeda. Untuk itu, periksa secara visual kondisi minyak rem di tank master rem secara berkala serta perhatikan kuantitas dan kualitasnya. (*)