Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
Disclaimer Hubungi Kami Info Iklan Karir Peraturan Media Siber Redaksi Tentang Otorider Privacy Policy
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2024. Otorider.com. All rights reserved.

Jangan Asal Murah, Ini Bahayanya Penggunaan Ban Daur Ulang

Jumat, 15 November 2024
Ilham Pratama

Jika Anda membuka situs jual beli online, atau tengah melintas di jalanan mungkin kerap terlihat penjual yang menawarkan ban dengan banderol miring.

Ilustrasi ban daur ulang/Foto: Ilham

OTORIDER - Jika Anda membuka situs jual beli online, atau tengah melintas di jalanan mungkin kerap terlihat penjual yang menawarkan ban dengan banderol miring.

Harganya di rentang Rp 30-50 ribuan saja untuk jenis matik. Kembangan ban pun terlihat masih tebal dan kerap terbungkus plastik layaknya ban baru. Pedagang di pinggir jalan biasanya membawa embel-embel diskon pabrik dalam menjajakannya.

Namun jangan salah, ban tersebut merupakan hasil daur ulang berjenis fullpress atau vulkanisir. Caranya dengan melapis ulang bagian tapak hingga ke sisi ban agar kompon terlihat masih tebal. Lalu apakah ini aman digunakan?

"Ban vulkanisir sebetulnya aman-aman saja, tetapi perlu dipahami ini berlaku untuk kendaraan jenis truk dan pesawat. Di mana produsen ban pun memang merancang ban tersebut untuk dapat divulkanisir agar mampu mereduksi biaya. Tapi untuk sepeda motor, justru tidak direkomendasikan," ucapnya saat Otorider hubungi, Kamis (14/11).

Hal ini terkait dengan standarisasi dan kualitas ban motor vulkanisir yang tidak memenuhi persyaratannya. Sebab bisa saja prosesnya masih manual, tanpa adanya pengawasan baik dari segi bahan pelapis hingga kualitasnya tidak sesuai standar.

"Jika produknya masih home made, maka tidak bisa memenuhi standar kualitas (ban baru) dan aspek safety ini yang berbahaya," tambah Jusri.

Beberapa potensi bahaya pun bisa terjadi jika menggunakan ban jenis vulkanisir ini. Terutama dari segi traksi yang berpotensi membuat motor tergelincir saat dipakai. 

"Ban yang sumbernya bekas, karet-karetnya sudah mati atau kadaluarsa. Karet-karet itu tidak memenuhi kualitas standar ban, karena tidak memberi traksi yang baik," wanti pria ramah ini.

Selain traksi, ban juga harus dapat menghasilkan ketahan panas antara komponen itu sendiri dan permukaan jalan. Jika tidak, ban berpotensi pecah saat melintas di aspal panas.

Selain itu, proses vulkanisir juga membutuhkan jenis lem khusus yang merekatkan bagian ban bekas dan lapisan barunya. Saat pengelemannya tidak sesuai standar, maka lapisan luar ban bisa mudah mengelupas dan membahayakan baik pengendara dan pengguna jalan lain saat berkendara.

Ban Batik Ulang

Selain vulkanisir, daur ulang ban juga biasanya dilakukan dengan 'dibatik' atau dengan mengukir lagi alur ban yang seharusnya sudah habis menjadi tebal kembali. Ini pun disebut oleh Jusri sebagai langkah yang berbahaya.

"Ban dibatik itu tidak aman. Karena sebenarnya sudah tipis permukaannya dibatik lagi agar tebal. Lagi-lagi ini berkaitan dengan traksi. Jika digunakan, nantinya jarak pengereman jauh. Dari segi kualitas dan ketahanan rendah. Sehinga ujung-ujungnya pengguna kendaraan terancam keselamatannya. Jadi jangan hanya bagus covernya saja," urai Jusri. (*)

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.

Trending

#1

Berkendara Tanpa Helm di Jalan Protokol Jakarta, Apa Sanksi yang Bisa Dikenakan?

#2

Honda PCX 2025 Hadir, Bakal Jadi Versi Terbaru di Sini?

#3

Bahaya Mengendarai Sepeda Motor Tanpa Helm, Risiko Cedera Kepala yang Mengancam

#4

Sisa Satu Balapan, Marquez: Selesaikan dengan Cara Terbaik

#5

Ini Para Pembalap Yamaha Racing di WSSP 2025, Ada Aldi Satya

Terbaru

Berita | 1 jam yang lalu

Honda Fokus pada Motor Listrik, Tunda Pengembangan Motor Hybrid di Indonesia

Dengan beragam inovasi yang terus berkembang, baik Honda maupun Yamaha memiliki peran penting dalam transisi motor yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.

Motor Listrik | 2 jam yang lalu

Harley-Davidson Tampilkan Dua Skuter Matik Elektrik

Produsen motor asal Amrik, Harley-Davidson memang identik dengan moge. Namun lewat divisi motor listrik mereka yakni LiveWire, HD juga niat jualan matik!

Berita | 3 jam yang lalu

Jangan Asal Murah, Ini Bahayanya Penggunaan Ban Daur Ulang

Jika Anda membuka situs jual beli online, atau tengah melintas di jalanan mungkin kerap terlihat penjual yang menawarkan ban dengan banderol miring.

Berita | 5 jam yang lalu

Jorge Martin Bisa Juarai MotoGP 2024 Besok Jika Hal Ini Terjadi

Jelang seri pamungkas MotoGP 2024 pada akhir pekan ini, tensi pertarungan antara dua kandidat juara dunia, yakni Jorge Martin dan Pecco Bagnaia makin memanas.

Berita | 7 jam yang lalu

Pantau Harga Honda PCX dan Vario 160, Ada Promo Menarik Bulan Ini

Bulan November PT Wahana Makmur Sejati (WMS) memberikan promo bagi konsumen yang ingin memiliki motor matic Honda PCX 160 dan Vario 160.

Beranda Trending Motor Listrik