OTORIDER - Baru-baru ini cukup marak kejadian pengguna motor terjerat kabel fiber optik yang menjuntai ke bawah. Pakar Defensive Driving/Riding dari Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), Jusri Pulubuhu menanggapi hal tersebut.
"Umumnya yang terjadi di masyarakat kita, hanya fokus pada keadaan di depan saja," kata lelaki berusia 60 tahun itu.
Menurut pemilik lembaga keselamatan berkendara ini, fakta bahwa hanya memikirkan risiko dari depan bisa dilihat dari kebiasaan sehari-hari pengendara. "Tak sedikit, spion pun tak dipakai, berarti ia tak memerhatikan kondisi di belakang," lanjutnya.
Menurutnya, waspada terhadap keadaan dari atas dan bawah, misalkan dengan memperhatikan juga kondisi di sekitar jalan yang dilalui.
"Sewaktu melintas di kolong underpass, perhatikan juga benda-benda yang tergantung di atasnya, juga ketika melewati jalan di mana banyak anak-anak main layangan, perhatikan juga kondisi di atas. Begitu juga di bawah, seperti lubang di jalan, permukaan licin atau becek serta kondisi lainnya," kata Jusri.
Dari sana, sikap antisipatif harus dilakukan. Misal, ketika melewati kondisi tersebut, sudah pasti harus mengurangi kecepatan, sehingga mudah untuk bermanuver saat 'berjumpa' kondisi yang tak normal.
"Biasakan memiliki pola pikir antisipatif, sehingga menjadi 'autopilot' atau semacam refleks yang baik bagi pengendara," katanya. (*)