Ban Jadi Faktor Utama Keselamatan Perjalanan Jarak Jauh Akhir Tahun
Keselamatan perjalanan akhir tahun dipengaruhi kesiapan kendaraan, terutama kondisi ban. Perhatikan wet grip, tekanan angin, dan pemeriksaan kendaraan sebelum bepergian.
OTORIDER - Ban merupakan komponen paling vital dalam kendaraan karena menjadi satu-satunya bagian yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan, baik pada mobil maupun sepeda motor. Kondisi ban yang prima berperan penting dalam menjaga stabilitas, kenyamanan, dan kendali kendaraan, terutama saat menempuh perjalanan jarak jauh.
Pada kendaraan bermesin konvensional atau internal combustion engine (ICE), perjalanan jarak jauh dengan muatan penuh menuntut performa ban yang mampu bekerja secara konsisten. Ban yang optimal membantu pengendara mempertahankan kendali kendaraan meski digunakan dalam durasi panjang dan menghadapi beragam kondisi jalan.
Tantangan Ban pada Kendaraan Listrik
Berbeda dengan kendaraan konvensional, kendaraan listrik (electric vehicle atau EV) memiliki karakteristik bobot yang lebih berat serta torsi instan sejak awal akselerasi. Kondisi ini membuat daya cengkeram dan struktur ban menjadi faktor krusial dalam menjaga stabilitas serta kenyamanan berkendara sepanjang perjalanan.
Pemilihan dan perawatan ban yang tepat menjadi salah satu aspek penting agar kendaraan listrik tetap aman dan nyaman digunakan, khususnya saat perjalanan jarak jauh.
Musim Hujan Tingkatkan Risiko, Wet Grip Jadi Kunci
Memasuki musim hujan, kondisi jalan yang basah dan licin meningkatkan risiko selip dan kehilangan kendali. Dalam situasi ini, kemampuan ban dalam mencengkeram jalan basah atau wet grip menjadi faktor utama keselamatan bagi semua jenis kendaraan.
Desain tapak ban dan kedalaman alur yang optimal membantu mengalirkan air dari permukaan jalan, menjaga kontak ban dengan aspal, serta mengurangi risiko aquaplaning saat pengereman dan bermanuver.
“Pada perjalanan jarak jauh, terutama saat kendaraan membawa muatan lebih dan digunakan lebih lama dari biasanya, kondisi ban menjadi semakin krusial. Wet grip yang optimal membantu pengendara menjaga kendali kendaraan di jalan basah, terlepas dari teknologi kendaraan yang digunakan,” ujar Mochammad Fachrul Rozi, Product Manager Michelin Indonesia.
Pemeriksaan Ban dan Kendaraan Wajib Dilakukan Sebelum Berangkat
Sebelum memulai perjalanan, Michelin Indonesia menyarankan pengendara untuk memastikan kondisi ban, mulai dari tingkat keausan, tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan, hingga ketersediaan ban cadangan dalam kondisi layak pakai.
Selain ban, pemeriksaan kendaraan secara menyeluruh juga perlu dilakukan, meliputi oli mesin, sistem pengereman, cairan pendingin, wiper, serta fungsi seluruh lampu kendaraan.
Tekanan Angin Ban Tidak Boleh Diabaikan
Tekanan angin ban menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi keselamatan berkendara. Tekanan yang terlalu rendah dapat menyebabkan ban cepat panas dan meningkatkan risiko pecah ban. Sebaliknya, tekanan angin yang terlalu tinggi dapat menurunkan kenyamanan serta mengurangi daya cengkeram ban di jalan.
“Pemeriksaan tekanan angin sebaiknya dilakukan sebelum perjalanan saat ban masih dalam kondisi dingin dan disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan kendaraan,” jelas Rozi.
Perlengkapan Keselamatan dan Ban Cadangan Harus Siap
Untuk mengantisipasi kondisi darurat di perjalanan, kendaraan sebaiknya dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan seperti segitiga pengaman, rompi reflektor, dongkrak, kunci roda, serta alat pemadam api ringan.
“Ban cadangan juga perlu dipastikan tersedia dan dalam kondisi layak pakai, termasuk tekanan anginnya,” tutup Rozi. (*)