Perang Harga Jadi Andalan Kontes Modifikasi Saat Ini
Jika sebelumnya, mengutamakan kreativitas dari bahan yang langka atau membuat (custom), namun kini perangkat plug n play menjadi favorit.
OTORIDER - Ada hal menarik dari gelaran Jakarta Motofest Ramadhan 2025, yang dilaksanakan di Mall Grand Cakung, Minggu (16/3) lalu.
Peserta yang cukup banyak serta kategori yang seabrek, menjanjikan puluhan penghargaan yang bisa diterima peserta kontes modifikasi itu.
Namun, ada perbedaan yang kini kerap terjadi, sementara di era sebelumnya tak pernah ada. "Peserta menggunakan bahan atau perangkat yang didapat dengan harga yang fantastis," terang Susanto 'Yayank' Gunawan dari 909 Hot Matic, Bandung yang menjadi salah satu juri kontes.
"Itu tadi saya lihat ada orang memodifikasi motornya dengan modal Rp 900 juta, udah gak heran saya sekarang dengan kondisi itu," ujar lelaki yang kerap memenangi kontes itu.
Ia pun bercerita ketika masih kerap mengikuti kontes modifikasi beberapa dekade lalu.
"Ketika itu, saya berpikir keras, dengan menggunakan bahan yang ada untuk membuat motor yang kita modif itu tampil berbeda, kalau sekarang malah seperti trend," kata Yayank.
Jadi, ketika ada orang menggunakan pelek tertentu, maka yang lain pun ikut menggunakannya, karena pelek itu bisa didapat dengan membelinya saja dari sumber di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Kalau begitu, bisa disebut gak kreatif dong?," tukas Misjaya, punggawa SKR Exhaust yang juga hadir pada kontes tersebut.
Namun, ditimpali Yayank bahwa kreativitasnya tetap ada, hanya saja penggunaan bahannya tidak sesulit dulu.
Memang, seperti pepatah, tiap zaman ada orangnya, tiap orang ada zamannya. (*)