Pertamina Siapkan 21 Bengkel Resmi Tangani Motor Brebet Akibat BBM di Jawa Timur
Pertamina menyiapkan 21 bengkel resmi di Jawa Timur untuk melayani keluhan motor brebet akibat BBM Pertalite.
OTORIDER - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus telah menyiapkan total 21 bengkel siaga untuk menangani keluhan masyarakat terkait motor brebet diduga akibat BBM Pertalite. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dalam menindaklanjuti laporan pelanggan di sejumlah wilayah Jawa Timur.
Menurut keterangan resmi dari Pertamina, terdapat 14 bengkel motor yang ditunjuk Pertamina untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik. Bengkel tersebut akan melayani kendaraan yang terbukti mengalami gangguan akibat bahan bakar yang terindikasi bermasalah.
Layanan Servis Gratis dengan Batas Biaya Rp 150 Ribu
Pelanggan yang mengalami kendala wajib mengisi formulir laporan resmi di bengkel yang telah ditunjuk, termasuk mencantumkan lokasi SPBU tempat pengisian bahan bakar. Jika hasil pengecekan menunjukkan adanya indikasi BBM tidak sesuai standar, Pertamina memberikan layanan servis gratis dengan batas biaya hingga Rp 150 ribu per kendaraan.
Apabila biaya perbaikan melebihi batas tersebut, pelanggan hanya perlu menambah selisih kecil. “Langkah ini untuk memastikan konsumen mendapatkan pelayanan cepat dan transparan jika ada indikasi bahan bakar bermasalah,” jelas pihak Pertamina Patra Niaga dalam keterangannya.
Migas ESDM Pastikan Kualitas Pertalite Masih Sesuai Standar
Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, memastikan bahwa kualitas Pertalite masih sesuai dengan standar mutu nasional. Pernyataan ini disampaikan setelah dilakukan uji laboratorium dan inspeksi lapangan di SPBU wilayah Gresik dan Surabaya.
“Kami meninjau langsung SPBU di Gresik dan Surabaya untuk memastikan langkah mitigasi risiko yang dilakukan oleh Pertamina, termasuk mekanisme keluhan konsumen yang kini tersedia di SPBU,” ujar Laode dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10).
Tidak Ada Kontaminasi pada Pertalite
Dalam kunjungan tersebut, tim Ditjen Migas bersama Lemigas melakukan sejumlah pengujian kualitas bahan bakar, mulai dari uji pasta air hingga uji visual terhadap sampel Pertalite dari dua SPBU di Jawa Timur.
Hasilnya menunjukkan tidak ditemukan adanya kandungan air atau kontaminan lain pada bahan bakar yang diuji. “Seluruh sampel menunjukkan kondisi baik dan memenuhi standar. Prosedur pengujian ini juga rutin dilakukan di setiap SPBU sebelum beroperasi,” tambah Laode.
Pertamina Tegaskan Pertalite Tidak Dicampur Etanol
PT Pertamina sendiri menegaskan tidak ada pencampuran etanol (E10) pada produk Pertalit, terkait isu yang beredar di masyarakat. Menanggapi isu ini, Dr. Ing. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, pengajar Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung (ITB), menyatakan bahwa kemungkinan gangguan mesin akibat etanol sangat kecil.
“Kalau memang Pertalite dicampur etanol sejak lama, dampaknya pasti masif dan tidak hanya satu dua kendaraan. Faktanya, sejauh ini tidak pernah ada kasus efek massal akibat etanol di Indonesia,” ungkap Tri dalam RAMO Podcast di kanal YouTube Otorider.
Ia menambahkan, sebagian besar gangguan kendaraan biasanya disebabkan oleh faktor lokal, seperti kondisi tangki penyimpanan di SPBU atau perawatan mesin pengguna.
Dengan begitu, langkah Pertamina menyiapkan bengkel resmi ini menjadi bentuk tanggung jawab atas keluhan pelanggan sekaligus upaya menjaga kepercayaan publik terhadap produk Pertalite.