OTORIDER - Salah satu produsen kendaraan listrik di Indonesia, Alva resmi meluncurkan tiga warna baru untuk model motor listrik N3 dalam acara Press Day di IMOS 2024, yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang. Motor ini sendiri sebelumnya telah diperkenalkan pada GIIAS 2024.
Warna Baru yang Memikat
Alva memperkenalkan warna-warna baru yang memukau untuk N3 seperti Shadow (hitam), Glacier (putih), dan Butterscotch (beige). Pilihan warna ini dirancang untuk mencerminkan perpaduan antara gaya dan performa, memberikan kesempatan bagi konsumen untuk mengekspresikan diri melalui kendaraan yang mereka pilih.
"Dengan warna-warna baru ini, kami ingin menghadirkan tampilan yang futuristik dan memungkinkan pelanggan kami untuk mengekspresikan kepribadian mereka melalui mobilitas," kata CEO Alva Purbaja Pantja di ICE BSD, Tanggerang, Rabu (30/10).
Fitur Unggulan yang Inovatif
Selain itu, terdapat fitur Boost Charge pada N3 memberikan kemudahan pengisian daya yang lebih cepat, mengurangi waktu tunggu bagi pengguna.
"Kami memahami bahwa kekhawatiran mengenai pengisian daya adalah masalah utama bagi banyak pengguna. Oleh karena itu, kami mengintegrasikan Boost Charge untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman," papar Krisna.
Performa dan Efisiensi
Motor listrik N3 tidak hanya mengedepankan desain, tetapi juga performa yang mumpuni. Dengan estimasi jangkauan hingga 140 km dalam satu kali pengisian penuh dan kecepatan maksimum mencapai 80 km/jam, N3 dirancang untuk menjadi solusi mobilitas yang praktis dan efisien bagi komuter di kota-kota besar.
Harga N3
Untuk model motor listrik N3 dijual seharga Rp18,5 juta (OTR JABODETABEK), namun harga itu belum termasuk baterai. Sementara paket unit dan baterai dibanderol dengan harga Rp28,5 juta, jadi satu baterai dihargai Rp10 juta dimana motor ini bisa memakai dua baterai.
Dalam upaya memudahkan konsumen, ALVA menawarkan skema cicilan baterai yang dapat dimulai dari Rp 200.000-an per bulan. Ini memberikan fleksibilitas lebih bagi pembeli yang ingin memiliki kendaraan listrik tanpa membebani anggaran mereka secara langsung. (*)