Dani Pedrosa harus menelan beberapa pil pahit sekaligus di MotoGP Assen kemarin. Ia kecewa atas hasil yang tak ia harapkan, yakni finish di urutan delapan. Pada raceday juga banyak kesialan yang menimpanya, bahkan ia mengawali sesi warm up di pagi hari dengan insiden tergelincir.
“Sabtu kemarin itu hari yang buruk. Aku mengalami kecelakaan yang aneh di pagi hari: Saat itu, aku di trek lurus, mengerem, dan kedua ban sudah pas dengan temperatur, tapi tiba-tiba saya kehilangan grip ban depan tanpa gejala apa-apa”, ujar Pedrosa. Pembalap Repsol Honda itu sebenarnya sedang merasakan sakit terhadap memar ibu jari dan jari tengahnya. Pada sesi warm up ia memang sengaja tak mengkonsumsi pain killer. Tapi konsentrasinya saat warm-up tak terganggu dari sakit tersebut.
Pedrosa memilih konsumsi pain killer pada saat balap yang digelar siang. Insiden di pagi hari tersebut memaksanya untuk pakai motor cadangan.Walau motornya mengalami kerusakan yang cukup parah tapi beruntung ia tak cedera serius. Memar di tangan yang sebelumnya ia derita juga tak bertabah parah. “Sayangnya motor saya rusak, kemudian saya buka sarung tangan dan saya lihat luka di jari tapi masih bisa untuk lanjut untuk balapan”, cerita Pedrosa.
“Saya sempat dapat posisi 4 kemudian jadi posisi 13, saya kehilangan banyak posisi. Di satu sisi saya juga punya masalah dengan sisteem pengereman. Saya mencoba mengatur pengereman tersebut tapi saya malah tak bisa mengontrol motor”.
“Bagi saya sulit untuk adaptasi dengan hal seperti itu kemarin. Bagaimanapun saya tak bisa mengerem dengan baik dan pada lap terakhir Crutchlow mendahului, saya pun kehilangan posisi lagi”, tambah Pedrosa. Mengawali balap dengan start di grid 4, akhirnya ia finish di urutan 8 di Assen kemarin. Saat ini ia bertengger di peringkat 10 dalam klasemen sementara, dengan pundi-pundi 47 poin. Sungguh hari yang berat bagi Pedrosa. (otorider.com)