Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
DisclaimerHubungi KamiInfo IklanKarirPeraturan Media SiberRedaksiTentang OtoriderPrivacy Policy
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2025. Otorider.com. All rights reserved.

Kontroversi Winglet di Gelaran MotoGP, Pembalap VS Tim Balap

Dipublikasikan : Minggu, 8 Mei 2016 07:50
Penulis : Okky Zulham Hadi

Kontroversi penggunaan winglet pada MotoGP terus memanas. Bahkan tidak sedikit pembalap yang tidak setuju dengan adanya piranti tambahan tersebut karena dianggap berbahaya.

Sejak Ducati Desmosedici GP15 tunggangan Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso dipasangi winglet musim lalu. Tren penggunaan piranti tambahan itu pun terus berlanjut di ajang MotoGP musim 2016. Semua motor mulai memakainya, termasuk dua pabrikan baru, Suzuki dan Aprilia. Hal ini mengundang polemik bagi pembalap yang merasa winglet berbahaya, tapi ditolak mentah-mentah oleh tim balap, terutama Ducati.

Padahal sebelumnya banyak yang mentertawakan bahkan meledek penggunaan winglet tersebut. Tapi sekarang hampir seluruh tim balap motor terkencang sejagad tersebut menggunakan ‘sayap’ tambahan.

Banyak yang berpendapat penggunaan winglet tidak terlalu berpengaruh pada performa motor. Bahkan tidak sedikit pula yang mengganggap ‘sayap’ tersebut berbahaya dan mampu melukai pembalap. Salah satu pembalap yang vokal menyerukan hal tersebut adalah Dani Pedrosa.

“Secara pribadi saya tidak suka (penggunaan winglet). Ini karena faktor keselamatan. Pembalap sangat rentan mengalami kecelakaan, jadi kami meminta komisi keselamatan untuk mengubah gravel, rumput, pembatas, memingkatkan kinerja pagar udara dan lainnya. Semua demi faktor keselamatan, namun kemudian kami menempatkan semacam ‘pisau’ di motor.” ujar pembalap Repsol Honda tersebut.

Meski menolak keberadaan winglet, namun motor tunggangannya tetap dipasangi walaupun berukuran lebih kecil dibandingkan dengan kepunyaan Marc Marquez. Pembalap bernomor start 26 itu pun menegaskan keprihatinannya tentang resiko cedera para pembalap akibat terkena winglet.

Setali tiga uang dengan Pedrosa, Cal Crutchlow pun menanyakan sisi safety para pembalap jika menggunakan winglet. Pembalap asal Inggris itu pun mengganggap  desain winglet yang tajam dan besar justru membahayakan.

 “Mungkin mereka membutuhkannya, jika memang berguna! Tapi bayangkan jika peranti itu bisa melukai lengan rider lainnya. Saya hanya takut winglet akan melukai seseorang," jelas Crutchlow.

Dan ternyata tidak hanya memicu perdebatan dilingkungan MotoGP, kontroversi ini pun menggelitik Sam Lowes. Pembalap yang tengah memimpin klasmen sementara Moto2 2016 ini menganggap penggunaan winglet tidaklah berpengaruh banyak. Dan justru mengurangi kinerja motor. "Saya tak suka penggunaan winglet. Karena efeknya tidak banyak. Lihat saja catatan waktu motor-motor tahun ini dan sebelumnya, tidak naik sampai dua detik. Jadi nggak terlalu pengaruh ke catatan waktu.”

Pembalap yang beberapa waktu lalu menyambangi Indonesia itu juga menambahkan jika winglet dapat membahayakan pembalap. “Sangat berbahaya jika ada pembalap lain yang tersambar winglet. Dan terakhir, pemakaian winglet juga bikin jelek tampilan motor. Motor malah terlihat aneh." pungkasnya.

Menganggapi hal ini Bradley Smith pun turut buka suara. Menurut pembalap asal Inggris tersebut lebih memperhatikan masalah turbulensi winglet. “Bagi saya, masalah nomor satu adalah tubulensi. Faktanya adalah motor menjadi tidak stabil dan bagian depan motor bergetar pada kecepatan 350 km/jam. Saya rasa disitulah masalah berasal.” ungkapnya.

Tidak hanya soal keamanan, Smith juga menganggap penggunaan winglet akan menghabiskan banyak dana. “Saya pikir kita perlu memperhatikan hal ini, sebelum terlalu jauh. Dan sebelum semua orang akan menjadi gila merancang hal-hal yang lebih dari sekedar winglet.”

Meskipun banyak menuai polemik, namun bagi Ducati yang menjadi otak penggunaan winglet pada gelaran MotoGP tetap bersikeras untuk terus mengembangkan piranti tersebut. "Tentu saja akan ada yang komplain, tapi pada akhirnya semua motor akan menggunakannya. Saya pikir ini hanyalah bentuk evolusi dari olah raga ini dan Ducari menjadi pionirnya." terang Ducati Corse Sporting Director, Paolo Ciabatti. (otorider.com)

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play

Trending

#1

Pilihan Harga Yamaha NMAX 155 Desember 2025, dari Neo hingga Turbo Tech MAX Ultimate

#2

Polytron Akui Fox-350 Masih Inden, Produksi Siap Ditingkatkan

#3

Kaleidoskop 2025: Deretan Motor Baru Honda yang Meluncur Sepanjang Tahun

#4

Pembalap Ahwin Sanjaya Meninggal Pasca Insiden Maut

#5

Touring Motor Indonesia ke Mekkah, Bisa Ganti Oli dan Ban Berapa Kali?

Terbaru

Berita| 1 jam yang lalu

FOTO: Serunya Ajang Yamaha Rev Festival 2025

Pada hari pertama, Jumat (20/12), pengunjung disuguhkan kegiatan olahraga dan hiburan. Termasuk hadirnya kontes modifikasi.

Berita| 2 jam yang lalu

Yamaha Siapkan Lebih dari 500 Bengkel Jaga Selama Libur Nataru

Untuk mendukung kenyamanan dan keamanan berkendara selama libur panjang, Yamaha menghadirkan lebih dari 500 Bengkel Jaga Nataru.

Berita| 22 jam yang lalu

Bengkel Points Jadi One Stop Loyalty App, Niterra Perluas Jaringan Distribusi

PT Niterra Mobility Indonesia memperluas jaringan distribusi melalui aplikasi Bengkel Points dengan menambahkan brand Mitsuboshi dan Aisin.

Berita| 23 jam yang lalu

QJMotor Fort 125N Pakai Hybrid Untuk Saingi Suzuki Burgman Street 125EX

QJMotor Fort 135 ini didesain untuk dalam kota dan perjalanan jarak jauh. Mirip Suzuki Burgman Street 125EX di Indonesia.

Berita| 1 hari yang lalu

Liburan Akhir Tahun Naik Motor ke Pegunungan, Waspadai Risiko Rem Blong

Liburan akhir tahun naik motor ke pegunungan perlu ekstra waspada. Pakar keselamatan mengungkap kebiasaan berkendara yang dapat menyebabkan rem blong di jalur menurun.

Beranda Trending Motor Listrik