Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
DisclaimerHubungi KamiInfo IklanKarirPeraturan Media SiberRedaksiTentang OtoriderPrivacy Policy
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2025. Otorider.com. All rights reserved.

Espargaro Sepakati Larangan Penggunaan Perangkat Suspensi Belakang

Dipublikasikan : Sabtu, 2 Juli 2022 12:00
Penulis : Ruslan Abdul Gani

Berbagai teknologi canggih terus disematkan dalam motor balap MotoGP untuk menunjang kinerja pebalap agar semakin baik. Salah satu teknologi yang ada saat ini yaitu perangkat suspensi belakang.

Berbagai teknologi canggih terus disematkan dalam motor balap MotoGP untuk menunjang kinerja pembalap agar semakin baik. Salah satu teknologi yang saat ini semua pabrikan sudah menggunakan yaitu perangkat suspensi belakang atau Rear Ride Height Device. Namun, meski menguntungkan, ada juga beberapa pembalap yang menolak perangkat tersebut.

Pembalap dari tim Aprillia, Aleix Espargaro secara terang-terangan mengaku tidak menyukai perangkat tersebut. Menurutnya, tanpa perangkat ini, balapan malah akan lebih seru. Aprilia mengembangkan Rear Ride Height Device untuk RS-GP dengan dua tipe, yakni manual dan otomatis. Aleix sendiri mengaku lebih memilih menggunakan yang manual.

   Baca Juga: Daftar Warna Lengkap Honda ADV160 Varian ABS dan CBS

"Saya pakai sistem yang manual. Saya juga punya sistem yang otomatis, tapi saya lebih suka dengan yang manual," kata Aleix dikutip dari Speedweek.

Menurutnya, sistem otomatis yang dikembangkan oleh Aprilia sangat baik. Tapi, perangkat tersebut diakui justru lebih pintar dari dirinya. "Seketika tekanan suspensi depan berkurang, alat itu langsung bekerja. Tapi, bagi saya itu terlalu awal. Untuk para teknisi, itu sempurna. Tapi, saya tidak menyukainya," ucap Aleix.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan pada beberapa tikungan, sistem tersebut aktif terlalu dini. Perangkat ini aktif ketika motor menikung, untuk menghindari wheelie. "Tapi, ketika Anda sedang balapan, Anda harus berhati-hati. Akan lebih baik jika menunggu hingga motor tegak kembali. Jadi, saya lebih memilih untuk menggunakannya ketika saya butuh," tuturnya.

   Baca Juga: Pengguna Motor Harus Pakai Aplikasi MyPertamina Saat Beli Pertalite?

Bahkan, beberapa kali perangkat tersebut pernah mengalami malfungsi, seperti yang dialami oleh Maverick Vinales beberapa waktu lalu. Aleix pun menanggapinya dengan tegas bahwa dia ingin perangkat tersebut dilarang. "Saya akan melarang Rear Ride Height Device besok. Meskipun, punya kami adalah yang terbaik. Jika saya bisa memutuskannya, saya akan melarangnya," lanjutnya.

Aleix memang mengakui, akselerasi motor jadi lebih baik dengan bantuan perangkat tersebut. Rear Ride Height Device pada RS-GP miliknya juga bekerja dengan baik. "Tapi, tanpa perangkat ini, akan sama saja untuk semua orang. Selain itu, kita juga bisa melihat manuver menyalip lebih sering, karena kita akan sering melakukan wheelie atau kesalahan ketika berakselerasi. Anda bisa fokus pada lebih banyak hal," terangnya.

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play

Trending

#1

Touring Motor Indonesia ke Mekkah, Bisa Ganti Oli dan Ban Berapa Kali?

#2

Kaleidoskop 2025: Deretan Motor Baru Honda yang Meluncur Sepanjang Tahun

#3

Pembalap Ahwin Sanjaya Meninggal Pasca Insiden Maut

#4

Kronologi Kecelakaan Maut Ahwin Sanjaya di Final Sumatera Cup Prix 2025

#5

Harga Yamaha Fazzio Desember 2025, Spesifikasi & Fitur Skutik Hybrid 125 cc

Terbaru

Berita| 55 menit yang lalu

Ribuan Pengunjung Padati Yamaha Rev Festival di Senayan Park, Rayakan 10 Tahun MAXI Yamaha

Acara tersebut menjadi puncak kemeriahan perayaan 1 Dekade MAXI Yamaha di Indonesia, sekaligus sarana kumpul konsumen setia, komunitas, hingga generasi muda.

Berita| 2 jam yang lalu

Honda Siap Hidupkan Moto Mini, Gorilla 125

Kesuksesan Monkey 125, menjadi pencetus akan diproduksinya Gorilla 125 yang cukup banyak digemari di berbagai belahan dunia.

Berita| 3 jam yang lalu

Performa Motor Menurun dan Brebet, Benarkah Selalu Salah Busi?

Mesin motor brebet sering dikaitkan dengan busi. Technical Support NGK menjelaskan peran busi dan faktor lain yang memengaruhi performa mesin.

Berita| 19 jam yang lalu

Ini Tiga Keunggulan Servis Resmi di Beres Yamaha

Melalui jaringan Bengkel Tepercaya yang tersebar di seluruh Indonesia, Yamaha menawarkan berbagai keunggulan. Diantaranya tiga hal ini.

Komunitas| 21 jam yang lalu

Serunya Ajang MOTION Jakarta, Satukan Riding Experience, Komunitas dan Lifestyle

MOTION Jakarta dirancang untuk mendekatkan pengalaman Motoplex kepada masyarakat urban dengan ritme dan preferensi berbeda.

Beranda Trending Motor Listrik