OTORIDER - Tim Ducati Lenovo benar-benar mengalami 'ujian emosi' pada seri balapan Emilia Romagna, Italia, Minggu (22/9) lalu. Bagaimana tidak, jagoannya yakni Francesco Bagnaia terjatuh dan tidak dapat melanjutkan balapan saat berada di posisi ke-3 dengan menyisakan tujuh putaran terakhir.
Sementara, Enea Bastianini berhasil melintasi garis finish sebagai juara di sirkuit dengan panjang 4,909 km itu. Setelah mengikuti beberapa putaran di belakang Jorge Martin, Bastianini pun mengambil kesempatan pada putaran akhir di tikungan empat. Ia menyalip dan meraih juara di depan para pendukungnya.
Kini, Bagnaia berada di posisi kedua klasemen sementara dengan selisih 24 poin dari Martín. Lantas, Bastianini menempati posisi ketiga dan terpaut 59 poin.
"Di putaran-putaran terakhir, semangat ekstra muncul yang membuat Anda bertarung untuk menang. Pada akhirnya, saya melakukan manuver: ketika saya menyusul, Jorge mencoba menutup celah dan itu memaksa saya untuk miring sedikit, yang membuat bagian depan terkunci. Saya mencoba mengandalkan bagian belakang sebanyak mungkin sambil memastikan saya bisa melewati tikungan, dan itu berhasil," ungkap lelaki kelahiran Rimini, Italia itu.
Bagi Ducati, balapan di Italia tersebut memberikan hasil yang istimewa.
“Gelar juara pabrikan adalah hasil yang sangat penting, terutama atas kemenangan ke-100 Ducati di MotoGP. Kami sangat bangga dengan pencapaian ini. Balapan kali ini, seperti yang sering terjadi, sangat intens dan spektakuler. Saya sangat senang dengan kemenangan Enea karena dia bekerja sangat keras bersama tim untuk menemukan cara agar ia dapat berada dalam posisi yang bersaing memperebutkan kemenangan, terutama dengan lawan yang tangguh seperti Jorge, yang selalu sangat cepat," kata Luigi Dall'igna, Manajer Umum Ducati Corse. (*)