KTM Tetap Berlaga di MotoGP Ini Tanggapan Petingginya
Krisis keuangan KTM Group, membuat berbagai pihak menyangsikan tekad mereka untuk terus eksis di ajang MotoGP. Para 'petinggi' di sana pun berkomentar.
OTORIDER - Krisis keuangan yang dialami KTM, cukup pelik karena melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan bisnis pabrikan motor asal Austria itu.
Salah satunya adalah tentang keikutsertaan tim KTM pada ajang MotoGP yang menurut badan arbitrase Austria yang menangani hal tersebut, harus dihentikan.
Namun, sikap petinggi di KTM, dengan tekad yang berasal dari motto pabrikan tersebut yaitu 'Ready to Race' tetap akan ikut serta di ajang balap motor bergengsi sejagad itu.
“Kami antusias dengan musim yang akan datang. Kami telah bekerja keras selama musim dingin untuk mengembangkan proyek kami dan RC16 menjadi lebih cepat dan lebih baik dibandingkan musim lalu.
Tujuan kami tinggi, namun kami siap untuk terus bekerja keras, dan merupakan suatu kebahagiaan untuk memiliki orang-orang yang terampil dan berdedikasi dalam proyek ini, dan di perusahaan.
Motivasi kami tinggi, dan saya yakin kami telah mencapai beberapa kemajuan penting untuk meningkatkan kinerja kami," ujar pria berkebangsaan Finlandia itu.
"Kami juga memiliki pembalap yang kuat dan berpengalaman, dan kami semua sangat termotivasi dan menantikan aksi di musim baru 2025. Terima kasih kepada seluruh staf, mitra dan manajemen serta seluruh orang di KTM yang telah menunjukkan dukungan besar terhadap proyek MotoGP. We Ready to Race,” katanya.
Begitu pun Nico Goyon Manajer Tim Red Bull KTM Tech3 :
“Penantiannya akhirnya berakhir, dan kami semua sangat bersemangat untuk meluncurkan musim MotoGP 2025. Kami kembali ke warna Red Bull KTM, dengan dua talenta luar biasa, yang dengan senang hati kami sambut di antara barisan kami.
Maverick dan Enea keduanya adalah pebalap yang sangat berpengalaman, mengumpulkan 17 kemenangan dan lebih dari 50 podium di antara mereka berdua di MotoGP, dan mereka akan membentuk barisan terkuat yang pernah dimiliki Tech3.
Kami yakin keduanya akan sangat cocok dengan proyek kami dan merupakan aset yang kuat bagi merek kami. Kami berterima kasih kepada Red Bull KTM karena telah mempercayai kami dengan dua pebalap brilian, dan kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk membawa proyek MotoGP ke level berikutnya,” jelasnya.
Selain mengungkap warnanya, KTM juga menggarisbawahi komitmen berkelanjutan mereka terhadap MotoGP. Tak seperti lengkah yang diberikan oleh tim restrukturisasi yang harus menghentikan kegiatan di balap MotoGP yang dimulai dari Moto2, Moto3, mereka mengambil keputusan berbeda.
KTM GP Academy akan terus mengembangkan dan membantu para pembalap muda untuk mencapai peringkat mulai dari Red Bull MotoGP Rookies Cup hingga Moto3, Moto2 dan kelas utama MotoGP.
Tentunya, hal ini tidak lepas dari peran pihak motorsport di KTM itu sendiri, seperti Pit Beirer, Direktur Motorsport KTM, yang memperjuangkan agar KTM terus eksis di motorsport.
“Ada banyak pertanyaan, tetapi kami sudah menjelaskannya sejak hari terakhir musim 2024: kami di sini untuk balapan dan kami sangat serius untuk sukses di kejuaraan fantastis yang menyebarkan balap motor dan sepeda motor ke berbagai penjuru dunia," ujar Beirer.
"Tahun 2025 telah dimulai dengan baik bagi kami dengan kemenangan penting di Dakar dan juga kemenangan di AMA Supercross, sekarang merupakan suatu kebanggaan untuk mempersembahkan tim MotoGP kami dan melihat motor kami siap untuk balapan selama sembilan tahun berturut-turut. Persaingan adalah bagian besar dari DNA KTM dan kami berkomitmen," katanya.
"Untuk musim mendatang dan bersama Brad, Pedro, Enea dan Maverick serta semua pengalaman dan pengetahuan di pitbox, ada banyak hal positif dan adrenalin untuk memulai. Musim ini bisa menjadi musim yang besar bagi kami, dan saya harap itu akan terjadi,” lanjutnya.
Tentunya, tetap ikut serta pada MotoGP di tengah kondisi yang tidak ideal, bisa jadi menjadi motivasi utama tim mereka di ajang balap motor paling bergengsi tersebut.
Mengingat perjuangan mereka juga tidak bisa mengesampingkan peran para karyawan yang sempat tidak diberikan gajinya sejak November akhir tahun lalu, karena krisis keuangan yang menimpa KTM. (*)