Busi menjadi salah satu bagian penting ketika menghidupkan mesin. Hal ini karena busi merupakan komponen penghasil percikan api di ruang bakar guna menjalankan motor.
Saat ini, beragam merek dan spesifikasi busi banyak dijual di pasaran. Mulai dari busi untuk motor matik, bebek, hingga sport. Meskipun serupa, ternyata busi memiliki perbedaan dari segi fitur dan spesifikasinya.
Baca Juga: Pilihan Tipe Busi yang Cocok untuk Motor Honda
Kesalahan dalam memilih busi tentunya bisa berakibat fatal pada motor, khususnya di sektor mesin. Untuk itu, Diko Octavian, Technical Support Product Specialist PT NGK Busi Indonesia membeberkan tiga trik dalam pemilihan busi.
1. Pemilihan Resistor
Resistor pada busi memiliki fungsi untuk mengurangi daya hantar gelombang elektromagnet yang akan memengaruhi kerja kendaraan secara utuh, khususnya di motor berteknologi injeksi yang sudah dilengkapi ECU.
"Untuk kendaraan injeksi wajib pakai busi yang tipe resistor. Contohnya busi NGK CR7HSA. Fungsinya untuk meminimalisir kerusakan pembacaan sinyal ke ECU karena noise sinyal," kata Diko saat dihubungi OtoRider (7/10).
2. Tingkat Panas
Setiap busi memiliki tingkat panas yang berbeda-beda. Oleh karena itu, seringkali ditemui adanya istilah busi panas dan busi dingin.
Busi dingin umumnya memiliki ujung insulator yang lebih pendek, sehingga akan lebih cepat membuang panas.Sementara itu, busi panas menggunakan insulator yang lebih panjang. Hal ini membuatnya dapat menyimpan panas dalam waktu lebih lama.
"Jika mesin dipasang (busi) lebih dingin dari standarnya maka akan terbentuk karbon atau kerak yang berpotensi menyebabkan missfire. Sedangkan kalau lebih panas dari standarnya, maka busi akan mengalami overheat, knocking, dan pada akhirnya elektroda meleleh serta rusak," jelas Diko.
Diko menambahkan, semakin tinggi angkanya, maka semakin dingin tipe businya. Sementara, semakin rendah angkanya, maka semakin panas businya.
3. Pemilihan Dimensi dan Fitur
Menurut Diko, kesalahan memilih dimensi dan fitur menjadi hal yang paling sering terjadi di kalangan mekanik ataupun konsumen. Ia menilai, kebanyakan dari mereka membagi busi itu menjadi busi pendek dan busi panjang.
"Padahal ada banyak fitur yang dipasang di busi. Salah dimensi bisa bikin piston kejedot busi," ungkap Diko.
Tak hanya bahaya akibat kesalahan penggunaan busi yang tidak tepat, ulir busi juga perlu diperhatikan. Busi dengan lebar ulir yang serupa belum tentu memiliki fitur dan spesifikasi yang sama.