Saat ini, cukup banyak pilihan ban motor di pasaran. Dengan ukuran serupa standar pabrikan, beragam model kembang ban ditawarkan para produsen. Mulai dari bergaya slick dengan alur tak banyak, hingga yang seperti 'ban tahu' profil 'kasar' mirip ban off-road.
Berbagai kembang ban ini bisa diaplikasi pada sejumlah pelek motor, baik tipe sport, dual-purpose, hingga skutik. Khusus skutik, tentunya lebih sering dipakai di permukaan aspal dengan kecepatan sedang. Umumnya motor ini digunakan sebagai kendaraan urban yang memiliki mobilitas tinggi namun ringkas.
Baca Juga: Lebih Murah Yamaha Aerox 155 atau Honda Vario 160? Intip Harga Barunya
Namun, dengan ubahan model telapak ban, tentu akan terasa berbeda ketika dikendarai. "Apalagi kalau profil atau tinggi bannya bertambah, akan terasa di setang ketika menikung," kata Sutrisno, Pemilik sekaligus Mekanik Jawa Motor Service di kawasan Palmerah Barat II, Jakarta Barat.
Baca Juga: Benarkah Minyak Rem DOT Tinggi Bikin Pengereman Motor Lebih Pakem?
Menurutnya, ubahan dari standar setidaknya akan ada sedikit perbedaan, sehingga pengguna harus beradaptasi. Disarankan, tidak mengganti ban yang terlampau berbeda ukurannya. Misal, jika ukuran standar menggunakan ban 110/90 di pelek berdiameter 14 inci, sebaiknya diganti ukuran serupa.
Begitu pun pada kembangan ban. Bila awalnya memakai ban kembang halus, sebaiknya tidak terlalu ekstrem menggantinya dengan ban kembang kasar. Jika terpaksa, konsekuensinya perlu adaptasi terlebih dulu.