Kompolnas Kritik Pengawalan Moge Oleh Polisi
Komisioner Kompolnas Edi Hasibuan menekankan, polisi mestinya memberikan contoh yang baik dengan tidak melanggar rambu lalu lintas.
Komisi Kepolisian Nasional mengkritik pengawalan polisi kepada rombongan pengendara motor gede alias Moge. Komisioner Kompolnas Edi Hasibuan mengatakan, polisi mestinya memberikan contoh yang baik dengan tidak melanggar rambu lalu lintas. "Kami tentu prihatin dengan kejadian tersebut," kata dia saat dihubungi, Minggu, 16 Agustus 2015.
Menurut dia, polisi harusnya memberikan contoh yang baik dengan tidak melanggar rambu lalu lintas. Apalagi pihak yang dikawal tidak termasuk kategori darurat atau pejabat VIP yang mesti tiba di sebuah tempat dengan cepat. "Harusnya beri contoh, jangan malah mengawal sambil melanggar rambu," ujar dia.
Dia pun sepakat jika setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pengawalan dari polisi. Namun polisi juga mestinya berani menolak permintaan pengawalan dengan melanggar rambu lalu lintas. "Jangan jadi malah memberi contoh yang tidak baik," kata dia.
Saat ini, polisi juga mesti lebih peka terhadap sesuatu yang diperhatikan masyarakat, termasuk soal pengawalan. Apalagi pelanggaran itu dilakukan di jalan raya di mana setiap orang memiliki hak yang sama. "Jalan itu bukan cuma untuk motor besar, tapi semua orang," kata dia.
Sebelumnya, seorang pengendara sepeda bernama Elanto menjadi pembicaraan ramai di media sosial. Dia nekat menghentikan laju iring-iringan Moge yang menerobos lampu merah dengan kawalan polisi. Aksi itu pun mengundang apresiasi dari masyarakat.