Berikut Daftar Skutik Bermesin 125 cc Paling Irit Di 2020
Konsumsi bahan bakar kerap menjadi pertimbangan setiap orang dalam memilih tunggangan sehari-hari. Selain itu, mesin yang cukup bertenaga juga menjadi faktor dalam membeli motor.
Konsumsi bahan bakar kerap menjadi pertimbangan setiap orang dalam memilih tunggangan sehari-hari. Selain itu, mesin yang cukup bertenaga juga menjadi faktor dalam membeli motor. Oleh karenanya, biasanya konsumen jenis ini memilih motor berkapasitas 125 cc.
OtoRider telah mengetes sejumlah motor skutik bermesin 125 cc selama tahun 2020. Setidaknya terdapat empat model yang kami tes konsumsi bahan bakarnya. Di antaranya adalah Vespa S 125 i-get, Vespa LX 125 i-get, Kymco GP 125, dan Yamaha Gear 125, dari keempat model tersebut mana yang paling irit?
Dari keempat skuter matic 125 cc tersebut, Yamaha Gear 125 merupakan yang paling irit. Tercatat motor terbaru keluaran pabrikan bergambar garpu tala ini mencapai 59,7 km/ liter. Artinya dengan satu liter bensin, motor ini mampu menempuh jarak hingga 59,7 kilometer.
Baca Juga: Komparasi Spek Mesin Yamaha MX King 150 Lama dan Baru, Berapa Peningkatan Tenaganya?
Motor paling irit berikutnya adalah Vespa S 125 i-get yang meluncur pada pertengahan tahun 2020 ini. Konsumsi bahan bakar skuter asal Italia itu tercatat mencapai 57,3 km/liter saja. Artinya dengan satu liter bensin, skuter itu mampu menempuh jarak hingga 57,3 kilometer.
Selanjutnya motor irit ketiga yang dites OtoRider selama 2020 adalah Kymco GP125 yang meluncur beberapa bulan lalu. Konsumsi bahan bakar skutik asal Taiwan ini tercatat mencapai 54 km/liter. Artinya dengan satu liter bensin, motor matic ini mampu menempuh jarak hingga 54 kilometer.
Baca Juga: Komparasi Spesifikasi Mesin MX-King Terbaru vs Supra GTR 150
Sedangkan yang terakhir adalah Vespa LX 125 i-get yang meluncur pada tahun 2019 lalu. Skuter kembaran Vespa S ini tercatat mengonsumsi bahan bakar hingga 53,8 km/liter. Artinya dengan satu liter bensin, skuter Italia itu mampu menempuh jarak hingga 53,8 kilometer.
Sebagai tambahan informasi, semua pengetesan dilakukan dengan bahan bakar beroktan 92. Pengetesan dilakukan dengan metode berkendara econo ride yang membatasi putaran mesin dan kecepatan motor. Sementara perhitungan konsumsi dilakukan melalui metode full-to-full.