Pakai Sokbreker Belakang Bertabung,? Jangan Absen Jaga Kebersihannya
Saat ini, tak jarang skutik menggunaan sokbreker belakang dengan tabung yang menampung lebih banyak oli bersirkulasi. Bagaimana merawatnya agat tetap awet?
OTORIDER – Sokbreker belakang dengan tabung, sudah menjadi perangkat ‘standar’ bagi motor saat ini, baik skutik maupun tipe lain, menggunakan sokbreker belakang dengan tabung di bagian atasnya.
Tabung ini berisi oli yang juga bersirkulasi pada sokbreker saat digunakan. “Tabung itu berisi oli, karenanya oli pada sokbreker harus secara berkala diganti dengan yang bersih dan baru,” terang Amir Fauzi dari bengkel Razzan Yamaha India, di Gg Jayanti, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Menurut Amir, cara merawat sokbreker jenis itu, adalah seperti perawatan sokbreker pada umumnya saja. “Cukup bersihkan saja jika kotor,” katanya.
Jadi, setelah pemakaian, terutama jika terkena kotoran akibat jalan becek atau debu, segera dibersihkan tujuannya agar as sokbreker tidak kotor yang kotorannya bisa merusak sil sokbreker dan berakibat kebocoran.
Lantas, soal olinya juga. “Jika sudah terasa tidak enak, ganti saja olinya dari baut di atas tabung,” lanjutnya saat dihubungi Otorider. Ia juga menyebut hanya sokbreker model tabung yang bisa diganti olinya melalui bagian itu.
Hal lainnya, tentu saja berkaitan dengan penggunaannya. Sokbreker tidak diberi beban terlalu berat, karena idealnya beban 120-130kg masih bisa diterima oleh sokbreker belakang.
Kemudian saat berkendara, jangan melaju terlalu kencang di jalan berlubang, turunkan kecepatan saat akan memasuki jalan yang berlubang. Selain sokbreker lebih awet, ban juga akan lebih tahan lama.
Juga soal aksesori yang dipasang pada sokbreker, semisal mengganti anting standarnya dengan model lain, hal itu bisa memengaruhi gerakan normal sokbreker saat motor dijalankan dan membuat cepat rusak. (*)OTORIDER – Sokbreker belakang dengan tabung, sudah menjadi perangkat ‘standar’ bagi motor saat ini, baik skutik maupun tipe lain, menggunakan sokbreker belakang dengan tabung di bagian atasnya.
Tabung ini berisi oli yang juga bersirkulasi pada sokbreker saat digunakan. “Tabung itu berisi oli, karenanya oli pada sokbreker harus secara berkala diganti dengan yang bersih dan baru,” terang Amir Fauzi dari bengkel Razzan Yamaha India, di Gg Jayanti, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Menurut Amir, cara merawat sokbreker jenis itu, adalah seperti perawatan sokbreker pada umumnya saja. “Cukup bersihkan saja jika kotor,” katanya.
Jadi, setelah pemakaian, terutama jika terkena kotoran akibat jalan becek atau debu, segera dibersihkan tujuannya agar as sokbreker tidak kotor yang kotorannya bisa merusak sil sokbreker dan berakibat kebocoran.
Lantas, soal olinya juga. “Jika sudah terasa tidak enak, ganti saja olinya dari baut di atas tabung,” lanjutnya saat dihubungi Otorider. Ia juga menyebut hanya sokbreker model tabung yang bisa diganti olinya melalui bagian itu.
Hal lainnya, tentu saja berkaitan dengan penggunaannya. Sokbreker tidak diberi beban terlalu berat, karena idealnya beban 120-130kg masih bisa diterima oleh sokbreker belakang.
Kemudian saat berkendara, jangan melaju terlalu kencang di jalan berlubang, turunkan kecepatan saat akan memasuki jalan yang berlubang. Selain sokbreker lebih awet, ban juga akan lebih tahan lama.
Juga soal aksesori yang dipasang pada sokbreker, semisal mengganti anting standarnya dengan model lain, hal itu bisa memengaruhi gerakan normal sokbreker saat motor dijalankan dan membuat cepat rusak. (*)