Musim Kemarau Tiba, Waspadai Heat Stroke pada Pengendara Motor
Dengan cuaca yang terus menghangat, kewaspadaan terhadap kondisi ini menjadi sangat penting. Pengendara motor pun diimbau untuk mempersiapkan diri.

OTORIDER - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau pada bulan April 2025 ini. BMKG sendiri mengungkapkan bahwa wilayah seperti Lampung bagian timur, pesisir utara Jawa bagian barat, pesisir Jawa Timur, sebagian Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) akan lebih dulu memasuki musim kemarau pada April ini.
Sementara itu, pada bulan Mei, musim kemarau akan meluas ke sebagian kecil Sumatra, sebagian besar Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Bali, dan Papua bagian selatan.
Seiring dengan meningkatnya suhu udara, bagi masyarakat terutama pengendara sepeda motor dihimbau untuk mewaspadai dampak kesehatan akibat paparan panas berlebih, salah satunya heat stroke atau sengatan panas. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi pengendara motor, yang merupakan kelompok paling rentan terhadap heat stroke, karena langsung terpapar sinar matahari dan suhu tinggi selama perjalanan.
Apa Itu Heat Stroke?
Heat stroke adalah bentuk paling parah dari gangguan panas yang terjadi ketika tubuh mengalami peningkatan suhu ekstrem (di atas 40°C) dan tidak mampu lagi mengatur suhu secara efektif. Kondisi ini memerlukan penanganan medis darurat, karena bisa berakibat fatal jika terlambat ditangani.
"Umumnya, heat stroke disebabkan oleh paparan terhadap suhu panas dalam jangka waktu lama. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh aktivitas fisik atau olahraga berat saat cuaca sedang panas-panasnya." kata dr. Andika, dikutip dari KlikDokter.
Gejala Heat Stroke yang Perlu Diwaspadai:
- Suhu tubuh meningkat melebihi 40°C
- Kulit terasa panas dan kering (namun bisa juga basah jika berkeringat sebelumnya)
- Kebingungan, perilaku tidak normal, atau penurunan kesadaran
- Sakit kepala berat
- Mual hingga muntah
- Detak jantung cepat dan tidak beraturan
- Pingsan atau kehilangan kesadaran
Langkah Pencegahan Heat Stroke untuk Pengendara Motor
Masyarakat di negara tropis seperti Indonesia, khususnya pengendara motor, perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap heat stroke. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
Pastikan tubuh tetap terhidrasi. Minumlah air sebelum, selama, dan setelah berkendara. Hindari minuman berkafein, alkohol, atau minuman manis berlebihan.
- Gunakan pakaian ringan dan berwarna terang yang mendukung sirkulasi udara.
- Kenakan helm dengan ventilasi baik untuk mencegah panas terperangkap di kepala.
- Istirahat secara berkala di tempat teduh atau ber-AC, terutama jika berkendara dalam waktu lama.
- Hindari berkendara saat suhu paling tinggi, biasanya antara pukul 11.00 hingga 15.00.
- Perhatikan kondisi tubuh. Jika mulai merasa pusing, mual, atau sangat lelah, segera berhenti.
“Sebelum berkendara, pastikan kebutuhan cairan Anda terpenuhi. Dengan membuat tubuh tetap terhidrasi, risiko heat stroke bisa diminimalkan,” kata dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter.
Tindakan Darurat Jika Terjadi Heat Stroke
- Jika merasakan gejala heat stroke saat berkendara:
- Segera cari tempat teduh atau ber-AC
- Basahi tubuh dengan air dingin atau gunakan kompres dingin pada leher, ketiak, dan lipatan tubuh
- Minum air putih jika masih sadar, dan hindari minuman seperti kopi atau teh
- Hubungi bantuan medis segera, karena heat stroke adalah kondisi darurat
Dengan meningkatnya suhu akibat musim kemarau, masyarakat diimbau untuk lebih memperhatikan kesehatan, khususnya saat berkegiatan di luar ruangan. (*)