Jorge Lorenzo kembali melakukan kunjungan ke Indonesia dan melakukan meet and greet dengan penggemar dan komunitas Ducati pada Jumat (3/2) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang. Pada kesempatan tersebut Lorenzo menceritakan kisah hidup dirinya sebagai pembalap.
Acara yang selenggarakan Garasindo Euro Sport dan Move memberikan kesempatan pembalap Spanyol untuk berinteraksi langsung dan memberi tanda tangan serta berfoto bersama penggemarnya. Dalam acara santai ia mengisahkan kehidupan sebagai pembalap dan bercerita meraih kesuksesan menjadi pembalap kelas dunia.
"Saya memutuskan berhenti sekolah untuk fokus berlatih balap, karena jika saya meneruskan sekolah sangat sulit untuk membagi waktu latihan, karena ayah saya mengatakan kalau sudah tertarik dengan sepeda motor sejak usia dua tahun. Pada usia 10 tahun saya mulai diberikan motor, kemudian saya memulai karir profesional sebagai pembalap di usia 14 tahun dan setahun kemudian saya mengikuti kejuaraan dunia," ujar Jorge Lorenzo.
Tekad kuatnya untuk menjadi pembalap membuatnya berani meninggalkan sekolah, demi bisa fokus latihan balap. Tahun 2002, ia mulai tampil dalam kejuaraan dunia 125 cc dan berstatus sebagai peserta termuda dengan usia 15 tahun. Empat tahun berselang, ia berhasil menjadi juara dunia kelas 250 cc bersama tim Aprilia.
Karir X-Fuera semakin cemerlang setelah bergabung dengan tim pabrikan Yamaha di tahun 2008, bersama Yamaha Lorenzo berhasil mendapatkan tiga gelar juara dunia pada tahun 2010, 2012 dan 2015.
Keputusan besar dalam karir yang diambil saat ini setelah pindah dari Yamaha ke Ducati mulai dari tahun ini. JL99 akan mempersembahkan gelar juara dunit untuk Ducati.
"Kita harus berani mengambil keputusan penting untuk terus berkembang, karena saya suka dengan tantangan dan pindah ke Ducati merupakan tantangan baru dalam hidup saya. Ambisi saya saat ini menjadi juara dunia MotoGP dengan tim yang berbeda," ujar Jorge Lorenzo. (
otorider.com)