Suzuki mengawali kembali kebangkitannya di Indonesia lewat model GSX-150 Series. Beberapa waktu lalu, Otorider.com berkesempatan menyambangi pusat produksi GSX series di Tambun, Jawa Barat.
Menariknya, fasilitas pabrik Suzuki di Indonesia juga diplot sebagai pusat produksi GSX series untuk pasar global, termasuk ke Eropa.
Proses produksi untuk membuat satu unit motor terbilang panjang, mulai dari pressing, bending, welding, plastic injection, painting hingga assembling. Di pabrik ini, tiap jam, ada 45 motor yang dihasilkan. Lalu, seperti apa detailnya?
Langkah pertama adalah pressing. Di sini, adalah proses pembuatan tangki, swing arm, knalpot. Menariknya, bukannya mengambil lewat vendor, Suzuki justru memproduduksi sendiri komponen-komponen berbahan logam tersebut.
"Iya, beberapa komponen utama seperti sasis, knalpot dan lengan ayun kami poduksi sendiri," papar Toni Prasetyo, Assitent to section Head Technical Control Suzuki.
Oiya, khusus bagian tangki, ada pengujian kebocoran, atau leaking test. Selain itu, bahannya juga lebih spesifik, yakni plat 1,6 mm di bagian samping dan 2,1 mm di bawah dengan bagian dalam tangki berlapis teflon anti karat.
Masih dari bagian logam, ada sasis yang dibending, atau dibengkokan. Nah, pada material sasis, tebalnya bervariasi. Dari 1,2 mm hingga 2,4 mm. Untuk sasis GSX Series memakai kombinasi bentuk batang kotak dan bulat, diamond frame.
Welding
Langkah selanjutnya adalah welding. Ini artinya pengelasan dan penyatuan komponen berbahan metal. Seperti sasis,lengan ayun,knalpot dan tangki. Serta material metal lain. Untuk pengelasan dibantu robot dan finishing dengan tenaga manusia. Di beberapa posisi pengelasan juga memakai tenaga manusia agar lebih detail.
Plastic Injection
Selain komponen berbahan logam, motor juga membutuhkan spare part berbahan plastik. Maka, ada proses bernama Plastic Injection, di mana komponen plastik dibuat.
"Di sini memakai mesin press 300 ton. Dengan bahan bijih plastik yang dipakai terdiri dari dua tipe, yakni PP dan ABS. Khusus plastik ABS butuh pengecatan. Kalau PP tidak diperlukan pengecatan, biasanya ini untuk spakbor belakang, atau panel bodi lainnya," papar Toni.
Eits, belum selesai lho. Masih ada langkah-langkah selanjutnya. Seperti apa? Tunggu saja laporan kami selanjutnya. (otorider.com)