Yoshihiro Hidaka, Presiden baru Yamaha tak menunggu lama untuk mewujudkan program-program andalannya dalam memimpin perusahaan sepeda motor berlambang Garpu Tala itu. Seperti dikabarkan Nikkei Asian Review, Hidaka menyebut akan menambah line up motor listrik yang lebih bertenaga ke dalam jajarannya.
Lebih lanjut, ia menambahkan perkiraan modelnya akan setara dengan motor skuter matik bermesin bensin dengan kapasitas 125 cc. Untuk itu, pengembangan akan difokuskan pada skuter listrik dengan motor berdaya antara 0,6 - 1 kW atau sekitar 0,8 - 1,3 daya kuda.
Saat ini, Yamaha memang sudah memiliki sepeda motor bermesin listrik, tetapi hanya skuter kecil dengan motor listrik imut. Misalnya Yamaha EC-03 bertenaga sekitar 0,7 dk yang hanya mampu menempuh jarak sekitar 22 kilometer dan harus menunggu 7 jam untuk mengisi penuh baterainya. Ada juga Yamaha E-Vino yang dijual di Taiwan dan diperkenalkan PT. Yamaha Motor Manufacturing Indonesia (YIMM) beberapa waktu lalu.
Apakah rencana Yamaha membuat motor listrik ini akan berimbas ke Indonesia? Jawabnya, sudah pasti! Ada beberapa poin yang bisa jadi indikasi. Pertama, pangsa pasar terbesar sepeda motor di Indonesia adalah skuter matik 125 cc. Kehadiran skuter listrik dengan kelas yang sama pun kemungkinan akan lebih mudah diterima masyarakat.
Lantas, di sela-sela perkenalan Yamaha E-Vino (1/11/2017), Dyonisius Beti, Executive Vice President YIMM menyebut secara teknologi Yamaha Indonesia siap memproduksi motor listrik. "Sebab pada 2025, 20% penjualan sepeda motor nasional diharapkan adalah sepeda motor listrik," bukanya.
Maka, bukan tak mungkin rencana prinsipal Yamaha mengembangkan motor listrik setara 125 cc ini akan cepat sampai ke Indonesia. Apalagi saat ini YIMM sedang melakukan studi motor listrik E-Vino, bekerja sama dengan beberapa institusi seperti Kebun Raya Bogor, Universitas Pelita Harapan, dan Mitsubishi Indonesia. Semoga saja cepat terwujud!