Mungkin sudah hal yang lumrah kalau busi dikatakan sebagai salah satu komponen yang paling vital namun juga paling mudah didapatkan untuk kendaraan bermotor. Selain berperan untuk menyediakan pengapian, busi juga bisa menjadi bukti yang bisa dilihat kasat mata untuk mengetahui kondisi mesin Anda.
“Komponen yang paling bisa dilihat dari luar tapi gak perlu bongkar mesin yaitu busi. Sebagai contoh, warna pada busi itu menandakan kondisi mesin, misalnya (busi) terlalu merah menandakan mesin overheat karena beberapa faktor,” ujar Diko Oktaviano, Aftermarket Technical Support PT NGK Busi Indonesia.
Ternyata beda material busi juga akan mempengaruhi pengapian motor. Yang saat ini sedang banyak diminati yakni busi Iridium karena diklaim memiliki material yang kuat sehingga lebih awet dibanding busi pada umumnya. Namun, apakah busi Iridium bisa digunakan untuk semua jenis motor?
Baca Juga : Jakarta Helmet Gallery Pamerkan Helm Baru Hingga Diskon 75% Buat AGV dan Suomy di GIIAS 2019
Baca Juga : Suzuki Tanggapi Positif Kemunculan Honda ADV150, Pertanda Akan Hadirkan Skutik 150 cc?
Diko juga menambahkan, selama ini banyak yang salah mengasumsikan bahwa busi Iridium hanya bisa digunakan untuk motor tertentu. Hal tersebut ternyata karena busi harus melalui proses adaptasi ruang bakar guna mendapat pengapian yang optimal.
“Jadi yang selama ini belum servis motor langsung mengganti busi itu salah, karena busi harus melewati adaptasi ruang bakar karena bersentuhan langsung dengan residu, bahan bakar sisa, kotoran, dll. Agar pengapian bekerja maksimal, pastikan motor dalam keadaan prima,” pungkasnya.
Ternyata cara perawatan busi juga cukup mudah, cukup dengan melihat buku panduan kapan busi harus diganti. Selain itu busi juga berperan sebagai saksi mata kondisi mesin motor dengan hanya melihat fisik busi.
“Untuk perawatan, cara termudahnya adalah ikuti buku panduan motor kapan harus mengganti busi karena setiap motor memiliki karakter yang berbeda-beda,” tutup Diko.