Harley Davidson telah menandatangani kerjasama dengan Quanjang Motorcycle selaku prinsipal Benelli di Cina. Adanya kerjasama ini mengartikan pabrik Benelli di Cina akan memproduksi Harley Davidson mesin kecil yakni 338 cc.
Steven Kentjana selaku Presiden Direktur Benelli Motor Indonesia mengatakan sangat ada potensial untuk Harley Davidson 338 cc rakitan lokal. Namun, dirinya masih harus memastikan keputusan pasti soal produksi massal Harley Davidson 338 cc yang dikabarkan akhir tahun 2020.
"Sangat banget (ada potensi CKD) karena semua mereka rakit di Benelli Qianjiang dan saya punya autorizhed saya bisa rakit di sini, kalau kita mau consider supaya harganya kompetitif," ujar Steven saat ditemui media di JIExpo Kemayoran, Rabu (31/7).
Potensi itu bertambah besar, mengingat Harley-Davidson tidak mempunyai basis perakitan di Indonesia. Sementara, Benelli telah memiliki basis pabrik yang terletak di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Pabrik Benelli di Gunung Putri memiliki kapasitas perakitan 5.000 unit motor per bulannya.
Meski peluang perakitan terbuka, Steven tidak melakukan persiapan secara khusus jika nantinya produk tersebut masuk Indonesia. "Kami sih nggak ada persiapan khusus, yang penting mereka sudah komit mereka akan fokus di pasar China dulu," jelasnya.
Dengan adanya mesin Harley-Davidson dari pabrik Benelli di Qianjang, kemungkinan juga akan mengubah desain ikonik mesin Harley-Davidson yang berkonfigurasi V-Twin. Bahkan dimungkinkan, mesin Harley-Davidson 338 cc ini akan memiliki bentuk yang mirip seperti Benelli TRK 502.
Memang ini hanya kemungkinan, mengingat faktor kedekatan, Benelli memiliki fasilitas perakitan di Indonesia. Namun siapa tahu juga, kalau Harley-Davidson bisa memutuskan perakitan sendiri di Thailand. Atau bisa jadi terjadi seperti BMW Motorrad yang memboyong seri 310 dari India, padahal TVS memiliki fasilitas produksi di Indonesia.