Rem cakram semakin jamak digunakan pada sepeda motor. Dahulu rem yang sistem kerjanya dipantentkan oleh Frederick William Lanchaster di tahun 1902 ini lebih banyak dikenal sebagai perangkat yang diperuntukkan bagi dunia motosport. Tak aneh jika kemudian motor yang menggunakan jenis rem cakram ini punya tampilan lebih sporty.
Benar adanya, jika rem cakram dipilih karena alasan performa, salah satunya karena mampu melepas panas lebih baik dan lebih cepat dibandingkan rem tromol. Namun ternyata terdapat rentetan keunggulan rem cakram yang membuatnya hadir sebagai pilihan yang masuk akal dalam industri kendaraan bermotor.
Setidaknya ada lima kelebihan rem cakram dibandingkan dengan rem teromol
Karena punya desain kontruksi terbuka, rem jenis ini mudah melepas panas, sehingga kinerja rem relatif lebih stabil, ketika digunakan secara ekstrem.
2. Mudah dilakukan pemeriksaan.
Dengan desain konstruksi terbuka, memudahkan pengguna mengetahui kondisi perangkat rem, baik rotor maupun brake pad-nya.
3. Dapat menyetel sendiri.
Rem cakram dapat menyetel kerapatan brake pad dengan rotor (cakramnya) secara otomatis, tidak memerlukan penyetelan khusus seperti pada rem teromol pada umumnya.
4. Lebih ekonomis.
Perangkat rotor (cakram) bisa dibeli terpisah ketika sudah aus terpakai. Meski begitu, masih diberikan kesempatan melakukan pembubutan sebelum diganti.
5. Ringkas namun efisien.
Rem cakram punya dimensi lebih kompak dan memiliki perangkat lebih sedikit dibandingkan rem tromol. Selain itu dapat dibuat berdiameter besar, sehingga tekanan piston rem lebih ringan namun pengereman lebih baik. Sedangkan teromol lebih memiliki keterbatasan dimensi.