Seperti diketahui, beberapa waktu lalu terjadi insiden antara pengendara motor dengan prajurit TNI di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Diketahui, pengendara motor tersebut sedang melakukan group touring. Lantas bagaimana etika berkendara secara rombongan ketika melakukan group touring?
Joel Mastana selaku Sekretaris Ikatan Motor Indonesia Pusat mengatakan etika konvoi bisa dipelajari dari hal yang mendasar. Menurutnya pemahaman pertama bukan hanya dari konvoinya, tetapi dari anggota club itu sendiri. Dirinya menyebutkan, anggota harus disaring terlebih dahulu sebelum memasuki sebuah club atau komunitas.
Baca Juga: FDR Hadirkan Dua Seri Ban Terbaru, Ultimate dan Champion
Menurut Joel, masalah yang terjadi di Bukit Tinggi beberapa waktu lalu itu bukan hanya kesalahan oknum. Dirinya menyebutkan terdapat andil pemerintah karena minimnya sosialisasi, aturan, dan tata cara berlalu lintas. Penegakkan hukum di Indonesia dirasanya juga kurang maksimal.
Baca Juga: GALERI: Piaggio Medley S 150 ABS, Skutik Premium Rasa Eropa
"Seharusnya penegak hukum semua sirine-sirine strobo udah disikat semua, kan gitu. Kalau motor biasa knalpot dirazia, kenapa motor besar knalpot engga dirazia?," pungkasnya.
Joel pun menyebutkan karena kondisi tersebut, dirinya membuat standarisasi tata cara mengemudi berkelompok. Standarisasi itu akan rilis pada November 2020 ini yang akan tayang di Youtube IMI dan bisa di unduh secara gratis di website IMI. Disebutkan didalamnya telah tertulis secara jelas mengenai persiapan group touring.