Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
Disclaimer Hubungi Kami Info Iklan Karir Peraturan Media Siber Redaksi Tentang Otorider Privacy Policy
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2024. Otorider.com. All rights reserved.

Rencana Pemerintah Konversi Kendaraan Bensin ke Listrik Disebut Mustahil

Rabu, 11 Maret 2020
Brian

Kementerian Perindustrian berencana melegalkan rekondisi motor tua berbahan bakar bensin yang dikonversi menjadi listrik murni. Wacana ini dikeluarkan sebagai upaya mendorong era kendaraan listrik.

Kementerian Perindustrian berencana melegalkan rekondisi motor tua berbahan bakar bensin yang dikonversi menjadi listrik murni. Wacana ini dikeluarkan sebagai upaya mendorong era kendaraan listrik di Tanah Air. Sehingga ekosistem tidak hanya tumbuh di kendaraan baru, tetapi juga pada mobil atau motor bekas yang sudah ada di masyarakat.

Namun salah satu pihak Agen Pemegang Merek (APM) motor menyatakan rencana pemerintah tersebut tidak memungkinkan alias mustahil. Pernyataan tersebut datang dari pihak PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Yamaha beralasan kendaraan listrik murni memiliki kerumitan tersendiri, terutama soal kabel bertegangan tinggi, batera, serta desain.

   Baca Juga: Dealer Kawasaki Buka Inden Ninja ZX-25R

 

Walaupun wacana tersebut akan melibatkan pihak pabrikan, menurut Abidin tetap bukan perkara mudah. Pasalnya kendaraan listrik menurutnya memiliki spesifikasi tersendiri pada bagian baterai lithium. Dirinya menyebutkan Battery Management System memiliki kerumitan dan tidak bisa asal.

   Baca Juga: All New NMax Bisa Subtitusi Part dengan Aerox dan R15?

Abidin juga menyebutkan, jika dipaksa dikonversi dari kendaraan bensin ke mesin listrik justru pelaksanaannya tidak ekonomis. Menurutnya beberapa komponen dari motor listrik berbeda dengan motor bensin. Bahkan jika dikonversi harganya dapat menjadi lebih mahal dibandingkan dengan membeli baru.

"Itu dikarenakan kendaraan listrik beda dengan kovensional. Misalkan di gear setting dan drivetrain motor listrik, itu beda sekali dengan ICE (Internal Combustion Engine). Lagian tidak semua bagian di motor konvensional terpakai semua, jadi lebih baik beli baru," tutupnya.

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.

Trending

#1

Berkaca Dari Hokky, Ini Potensi Bahayanya Melebar di Tikungan

#2

PPN Naik Menjadi 12%, Bagaimana Dampaknya pada Motor Listrik?

#3

Pengembangan Industri Baterai Lokal, Gandeng Institusi Akademik

#4

Stefan Bradl Turun di Final MotoGP 2024, Pakai Livery 2025?

#5

Dunia Balap Motor Berduka, Juara Nasional Hokky Krisdianto Meninggal Dunia

Terbaru

Berita | 1 jam yang lalu

Beli Royal Alloy di GJAW 2024, Pengguna Hanya Isi Bensin

Program promo di GJAW ini membuat pengguna cukup bayar bensin saja selama dua tahun.

Berita | 3 jam yang lalu

Seberapa Irit Konsumsi Bensin New Honda Scoopy 2024?

Lantas, bagaimana konsumsi bensin New Honda Scoopy 2024? Otorider melakukan pengetesan dengan menggunakan metode full to full dan gaya berkendara econo ride.

Berita | 4 jam yang lalu

Baru Berusia Setahun, SMK Helmet Kian Populer di Indonesia

Beragam model helm ditawarkan oleh merek yang dipasarkan oleh PT Prakarsa Bangun Sarana selaku distributor SMK Helmet. Nah, apa saja produk andalannya?

Berita | 17 jam yang lalu

Debut di GJAW 2024, Cek Lagi Harga dan Promo Scomadi

Scomadi Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam memperkenalkan skuter berkualitas tinggi kepada masyarakat Indonesia di GJAW 2024

Berita | 19 jam yang lalu

Ini Deretan Motor yang Bisa Test Ride di GJAW 2024

Dengan keberagaman merek dan model yang hadir, GJAW 2024 memberikan banyak pilihan bagi pengunjung untuk memilih sepeda motor.

Beranda Trending Motor Listrik