Ajang Astra Honda Safety Riding Instructor Competition (AHSRIC) 2023 telah selesai dan perwakilan dari Indonesia siap berlaga di Asia & Oceania Safety Riding Competition di Thailand. Namun, ada hal baru yang diuji bagi para instrutur Safety Riding Honda.
Tahun ini, seluruh kategori yang diikuti oleh para instruktur memiliki kriteria baru, yaitu pengujian coaching skill. Tak hanya terkait skill berkendara, materi yang diujikan pun semakin kaya dengan tambahan kemampuan memprediksi bahaya atau antisipatif.
Baca Juga: Waktu Ideal Memanaskan Motor, Jangan Lama-Lama!
Lantas, apa yang dimaksud dengan memprediksi bahaya? "Memiliki pengetahuan antisipatif, yaitu memprediksi atau memperkirakan kemungkinan terjadi bahaya saat bertindak ketika berkendara," ujar Catur Wibowo, pegiat Defensive Driving/Riding di beberapa pusat pelatihan berkendara.
Menurutnya, sikap antisipatif itu lebih cocok diterapkan bagi masyarakat umum. Karena kalau mengandalkan skill berkendara, tentunya tidak sama antara masing-masing pengendara di jalan. "Skill berkendara, akan berbeda masing-masing orang, tergantung kemampuan dan seringnya berlatih dengan skill itu. Tetapi kalau sikap antisipatif, lebih dapat diterapkan oleh berbagai kalangan dan segala usia," jelas Catur.
Baca Juga: Cara Produsen Motor Mengajak Komunitas Pelajari Safety Riding
Di kalangan safety riding PT Astra Honda Motor (AHM), materi antisipatif ini sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu. "Saat pandemi, kegiatan ini (safety riding competition) sempat dilakukan online dan materi antisipatif itu diperkenalkan untuk diuji ketika itu," ujar Dimas.
"Nantinya, para instruktur akan mengajarkan bahwa sikap antisipatif ini harus di ke depankan saat berkendara. Misalkan, ketika di depan tampak pengendara lain lampu seinnya menyala ke salah satu arah tetapi tetap di jalur lurus, maka harus bersiap untuk antisipasi ketika orang tersebut mendadak berbelok ke sisi manapun," terang Johannes Lucky, Safety Riding Manager AHM.
Ia pun sependapat dengan Catur bahwa skill bisa dilatih, namun tidak semua orang berkesempatan untuk itu. Sehingga, antisipatif lebih mudah diadaptasikan ke semua kalangan pengendara di jalanan.