PT Eigerindo Multi Produk Industri, perusahaan yang menaungi brand Eiger Adventure (EIGER) terus menguatkan komitmennya terhadap isu keberlanjutan sebagai pesan utama. Komitmen ini diterapkan melalui beberapa strategi, antara lain menjalankan praktik bisnis berkelanjutan dengan menyusun peta jalan EIGER Environmental, Social, dan Governance (ESG) Road Map.
EIGER pun merilis laporan keberlanjutan atau Sustainability Report 2022 di Sarinah, Jakarta pada 17 Mei 2023. EIGER meyakini, seluruh proses bisnis berkelanjutan perlu diterapkan dan dilakukan pengukurannya sejak dini, agar dampak terhadap lingkungan bisa direduksi sekecil mungkin. Laporan tersebut disusun sebagai inisiasi mandiri EIGER sebagai perusahaan non-publik.
Baca Juga: Daftar Motor Listrik Terbaik di PEVS 2023, Merek Apa Saja?
Laporan keberlanjutan EIGER sendiri berisi berbagai aspek yang menjadi strategi dan komitmen EIGER untuk memberikan dampak terbaik bagi Indonesia. Mulai dari aspek Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola Perusahaan).
"Untuk menjaga alam kita dan rumah kita bersama, EIGER tak bisa bergerak sendiri. Ada kemitraan yang kami bangun dengan seluruh stakeholder dari hulu hingga hilir, demi mengurangi dampak lingkungan dalam seluruh proses bisnis EIGER," kata Riadi dalam sesi konferensi pers.
Harimula Muharam sebagai General Manager Product & Sustainability Project Leader EIGER menjelaskan ada peningkatan aspek laporan dari hanya delapan capaian di 2021, menjadi 14 capaian di 2022. Menurutnya, sepanjang 2022 EIGER melakukan lebih banyak evaluasi dan pengukuran berbagai aspek yang berdampak terhadap lingkungan.
"Mulai dari tata kelola dan budaya perusahaan berkelanjutan, menambah jumlah bahan baku dari material terbarukan, melakukan penilaian aspek lingkungan dan sosial pemasok, sampai mengelola berbagai limbah fashion dan produk defect EIGER dalam proyek EIGER Green Project," ucap Harimula.
Harimula menambahkan, komitmen EIGER hingga 2030 akan ada 20% dari seluruh produksi menggunakan material terbarukan, seperti polyester daur ulang dari botol plastik, serat kayu selulosa, katun organik, hingga penggunaan bambu sebagai material yang diambil langsung dari alam. Ia mengungkapkan pada 2021 hanya 3,7% produk EIGER yang menggunakan material terbarukan. Sementara, di 2022 meningkat menjadi 14%.
"Total ada 81% produk EIGER yang diproduksi oleh pemasok di dalam negeri selama tahun 2022. Rencana strategis kami termasuk membuat EIGER Sustainable Supply Chain. Penguatan kapasitas para pemasok, terutama skala UMKM untuk peningkatan kualitas pemasok lokal," ujar Harimula.
Baca Juga: PLN Dukung Elektrifikasi Mulai Pembangkit Listrik Hingga Diskon Pengguna
Sementara itu, Riadi mewakili manajemen EIGER mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung EIGER dalam menerapkan praktik keberlanjutan. Menurutnya, ini adalah tahun kedua EIGER bisa merilis laporan keberlanjutan.
"Kami meyakini, masih ada banyak hal yang bisa kami lakukan sesuai peta jalan praktik-praktik keberlanjutan. Dari kantor pusat EIGER di Kabupaten Bandung, Jawa Barat perlahan kami bisa mengurangi dampak lingkungan, untuk Indonesia, untuk rumah yang kita tinggali," jelas Riadi.