PT NGK Busi Indonesia mengumumkan perubahan nama perusahaannya menjadi PT Niterra Mobility Indonesia. Nama baru tersebut mengacu pada keputusan pihak pusat yaitu grup NGK Spark Plugs Co., LTD yang lebih dulu mengganti nama menjadi Niterra Co., LTD per 1 April 2023 lalu.
Perubahan nama tersebut dilakukan karena ke depannya mereka akan merambah bisnis yang ramah lingkungan. "Penggantian nama ini sendiri, karena kami sadar masyarakat akan berubah menjadi lebih sustainable atau berkelanjutan di masa depan," ujar Atsushi Aoki, Presiden Direktur Niterra Mobility Indonesia.
Baca Juga: Honda Luncurkan Bebek Klasik Cross Cub 110, Harga Rp 27 Jutaan
Pemilihan nama Niterra ini menyimpan makna terkait arahan baru dari perusahaan untuk menjadi lebih hijau di masa depan dengan menggabungkan dua kata dari bahasa Latin, yaitu "Niteo" yang artinya bersinar dan "Terra" bermakna Bumi.
Meski sudah berganti nama perusahaan, merek busi tetap dengan nama NGK. Kemudian, bisnis yang sudah ada akan tetap berjalan seperti biasa. "Kami hanya mengganti nama perusahaan saja, untuk nama produknya tetap NGK. Bisnis mobilitas kami juga akan tetap berjalan, dan akan menggunakan keahlian serta kekuatan jaringan distribusi yang sudah ada untuk memperkenalkan produk-produk baru nantinya," jelas Aoki.
Dalam kesempatan yang sama, Ardhieta Wicaksana selaku Manager Marketing PT Niterra Mobility Indonesia menjelaskan bahwa Nittera saat ini sedang melakukan riset mendalam tentang baterai untuk kendaraan listrik.
"Kami juga menyesuaikan dengan perkembangan yang dimana saat ini dunia ramai dengan produk-produk kendaraan listrik. Jadi kami akan mengembangkan baterai untuk mobil dan motor listrik untuk ke depannya," ucap Wicaksana.
Baca Juga: Harga Supermoto Terbaru Kawasaki: D-Tracker, KLX230SM, dan KLX150SM (Mei 2023)
Wicaksana menjelaskan saat ini Nittera sedang menguji baterai yang dibuat oleh perusahaanya hingga ke luar angkasa. Hal itu dilakukan untuk melakukan riset terkait uji ketahanan dari calon produknya.
"Kemarin, kami melakukan uji coba untuk baterai electric vehicle ke bulan. Kami ingin mengetahui apakah teknologi Niterra mampu digunakan dalam kondisi ekstrem," ungkapnya.