OTORIDER - Dalam satu bulan terakhir mata uang dollar AS terus menekan rupiah. Tercatat, nilai tukar berada di level Rp 16.000 ke atas. Hal ini tentu mempengaruhi para pelaku industri otomotif, antara lain peningkatan harga produk.
Salah satu merek motor yang masih diimpor adalah Harley-Davidson. Brand motor besar asal Amerika Serikat ini harus menaikkan harga produk, khususnya untuk model 2024.
"Tentunya ada imbasnya, maka dari itu harga untuk model year 2024 ini sedikit lebih tinggi dari yang model 2023. Itu dikarenakan imbas dari efek rupiah saat ini tembus 16 ribu, harapan kami bisa kembali normal di Rp 15 ribuan," kata Sales & Marketing Director JLM Auto Indonesia, Irvino Edwardly di Jakarta.
Namun, ia menilai kondisi pasar motor premium hingga saat ini masih sangat baik. "Kami melihat perkembangannya dari tahun lalu itu cukup baik, tahun ini kami berharap bisa tingkatkan penjualan daripada tahun lalu," ujar Irvino.
Untuk mengatasi hal tersebut, mereka terus berinteraksi dekat dengan konsumen dan membuka pop-up store di Senayan City Mall, Jakarta. "Kami rasa kami membidik dan berhasil mendapatkan tempat yang tepat, seperti Senayan City ini yang menjadi tempatnya para bikers," papar Irvino.
Mereka juga telah menguatkan jaringan diler untuk penjualan dan layanan purnajual. Kini, tersedia di empat kota, yaitu Jakarta, Bandung, Solo, dan Bali. (*)