OTORIDER - Pasar otomotif domestik, khususnya roda dua menunjukkan tren yang berlawanan bulan ini, di mana penjualan sepeda motor di Indonesia mengalami penurunan. Data terbaru Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) per Rabu (18/9), menunjukkan total penjualan mencapai 573.886 unit, turun 4,1% dari 598.901 unit yang terjual pada Juli 2024.
Dengan begitu, total penjualan sepeda motor sejak awal tahun hingga Agustus 2024 telah mencapai angka 4.343.781 unit. Sehingga, untuk mencapai target 6,5 juta unit, diperlukan penjualan lebih dari dua juta unit lagi.
Jenis skutik masih menjadi primadona di pasar domestik dengan kontribusi mencapai 90,14%. Sementara itu, penjualan jenis underbone dan sport masing-masing menyumbang 5,37% dan 4,49%.
Selain itu, permintaan motor listrik juga melonjak. Anggaran subsidi untuk 2024 yang masih tersedia kini menunjukkan angka 0, yang menandakan bahwa semua kuota subsidi telah terpakai.
Penyebab penurunan ini memiliki beberapa faktor, antara lain ekonomi dan perilaku konsumen. Sebelumnya, General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM), Ahmad Muhibbuddin, menyatakan salah satu penyebab penurunan penjualan sepeda motor adalah berkurangnya daya beli konsumen. Dalam kondisi saat ini, masyarakat lebih memprioritaskan pengeluaran untuk biaya pendidikan dan kebutuhan pokok.
"Kebetulan di semester kedua ini adalah waktu pergantian uang masuk sekolah. Banyak konsumen yang lebih fokus pada biaya pendidikan," kata Muhib saat ditemui Otorider beberapa waktu lalu. (*)