Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
Disclaimer Hubungi Kami Info Iklan Karir Peraturan Media Siber Redaksi Tentang Otorider Privacy Policy
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2024. Otorider.com. All rights reserved.

Motor di Indonesia Akan Wajib Rem ABS, Harga Jadi Mahal?

Senin, 26 Agustus 2024
Gemilang Isromi Nuar

KNKT sendiri masih menggodok wacana perubahan mengenai PP 55 Tahun 2012 yang sudah terlalu usang.

Ilustrasi rem ABS.

OTORIDER - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memberi rekomendasi agar fitur ABS (Anti-lock Braking System) wajib ada di motor yang dijual di Indonesia. Pasalnya, Malaysia baru saja meluncurkan peraturan baru, di mana mereka mewajibkan sepeda motor memiliki fitur ABS.

KNKT sendiri masih menggodok wacana perubahan mengenai PP 55 Tahun 2012 yang sudah terlalu usang. Sehingga, kebijakan motor wajib pakai rem ABS nantinya dapat berjalan maksimal.

Tapi, bagaimana tanggapan para produsen motor? Direktur Marketing PT Astra Honda Motor (AHM), Octavianus Dwi mengatakan ABS bisa saja dijadikan opsi di masa depan yang terpasang di semua motor agar lebih aman. 

Ia mengatakan, rem juga bukan salah satu fitur untuk menghindari kecelakaan. "Tetapi saya kira ini banyak faktor ya, tidak semata dari motornya saja. Keselamatan juga dipengaruhi oleh gaya berkendara si pengemudi itu sendiri," tambah Octa.

Namun, jika motor entry level mendapatkan fitur rem ABS, maka akan membuat harga lebih mahal. "Kita belum tahu detailnya, cuma kalau dilihat yang sekarang ini kan motor yang ada ABS dan tidak. Bisa lihat model-model yang CBS dan ABS perbedaannya berapa," ujar Octa.

Sebagai contoh, dari daftar harga yang dikeluarkan AHM pada Stylo 160, tipe CBS ditawarkan Rp 28,045 juta dan tipe ABS Rp 31,035 juta. Jadi, terdapat perbedaan harga sekitar Rp 3 jutaan.

Sementara itu, Deputy General Manager Sales & Marketing Part Operation Division PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Antonius Widiantoro mengatakan fitur ABS sebenarnya tergantung kebutuhan.

"Memang fitur ini mendukung pengendara untuk berkendara lebih aman. Tapi dibutuhkan apa tidak, yang ada sekarang tanpa ABS, secara pengetesan sudah cukup memberi proteksi," kata Anton.

Ia juga menjelaskan selain cara berkendara yang tepat, pengereman motor tanpa ABS dinilai sudah aman. "Safety riding itu perlu walaupun tanpa ABS. Kita kasih edukasi cara ngerem seperti apa, jarak yang aman," papar Anton. (*)

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.

Trending

#1

Berkaca Dari Hokky, Ini Potensi Bahayanya Melebar di Tikungan

#2

PPN Naik Menjadi 12%, Bagaimana Dampaknya pada Motor Listrik?

#3

Berkendara Tanpa Helm di Jalan Protokol Jakarta, Apa Sanksi yang Bisa Dikenakan?

#4

Bahaya Mengendarai Sepeda Motor Tanpa Helm, Risiko Cedera Kepala yang Mengancam

#5

Jorge Martin Bisa Juarai MotoGP 2024 Besok Jika Hal Ini Terjadi

Terbaru

Berita | 12 jam yang lalu

Ini Daftar Motor Bekas yang Paling Diminati di Balai Lelang

JBA Indonesia salah satu balai lelang melampirkan data dimana jenis motor matik menjadi yang paling laris diminati oleh konsumen.

Berita | 13 jam yang lalu

Penjualan Lelang Motor Bekas di JBA Naik Hingga 24 Persen

Dengan pertumbuhan yang konsisten dan berbagai langkah inovatif, JBA Indonesia berhasil tingkatkan penjualan motor bekas.

Berita | 13 jam yang lalu

Tawarkan Ragam Keseruan, GJAW 2024 Siap Digelar Besok

Tahun ini, GAIKINDO menggandeng Mandiri Utama Finance (MUF) sebagai sponsor utama penyelenggaraan MUF GJAW 2024, dengan berfokus mendorong penjualan kendaraan di akhir tahun.

Berita | 17 jam yang lalu

QJ Motor Tunjuk Indonesia Jadi Basis Produksi di ASEAN

Pabrikan motor asal Cina, QJ Motor tampaknya tak ingin tanggung untuk masuk ke pasar Indonesia. Bahkan akan menjadi basis prodkus.

Motor Listrik | 22 jam yang lalu

Pengembangan Industri Baterai Lokal, Gandeng Institusi Akademik

Jika pengembangan ini berhasil, kendaraan listrik dengan baterai buatan dalam negeri diharapkan dapat menjadi solusi yang lebih ekonomis.

Beranda Trending Motor Listrik