Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
Disclaimer Hubungi Kami Info Iklan Karir Peraturan Media Siber Redaksi Tentang Otorider Privacy Policy
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2024. Otorider.com. All rights reserved.

Pasar Masih Minim, BMW Motorrad Belum Rencanakan Produksi Motor di Indonesia

Rabu, 13 November 2024
Gemilang Isromi Nuar

Kebutuhan pasar Indonesia masih dapat dipenuhi melalui pabrik perakitan yang ada di Rayong, Thailand. Pabrik ini sudah memadai untuk memenuhi permintaan pasar.

Launching BMW R12 nineT, F 900 GS, dan CE 02. (Foto: Otorider)

OTORIDER - BMW Motorrad, divisi sepeda motor dari produsen mobil asal Jerman, saat ini belum berencana untuk membuka fasilitas produksi atau perakitan motor secara lokal di Indonesia.

Meskipun Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar di Asia Tenggara, perusahaan menganggap bahwa permintaan untuk sepeda motor BMW di tanah air masih relatif minim untuk mendukung investasi dalam fasilitas perakitan.

"Kamu belum berencana melakukan perakitan secara lokal di Indonesia. Karena saat ini untuk memenuhi Asian market kita sudah ada pabrik perakitan di Rayong, di Thailand," kata Head of BMW Motorrad Region Southeast Asia, Shivapada Ray saat peluncuran BMW R 1300 GS Adventure.

"Saat ini assembly plant di Thailand, ketika mengirimkan atau mengimpor kendaranya ke Indonesia, masih tetap bebas bea," papar Public Relation Manager PT Layur Astiti Bumi Kencana BMW Motorrad Indonesia, Ricky Boen ditempat yang sama.

Oleh karena itu, perusahaan lebih memilih untuk mengoptimalkan jalur distribusi melalui pabrik di Thailand, sembari memastikan bahwa standar kualitas dan layanan purna jual tetap terjaga di Indonesia.

Lebih lanjut, motor baru yang diluncurkan BMW Motorrad Indonesia yaitu BMW R 1300 GS Adventure, yang merupakan model baru dengan berbagai teknologi canggih saat di pabriknya sedikit mengalami gangguan keterlambatan produksi. 

"Thailand sendiri, baru Mei 2025 launching. Alasannya memerlukan pembaruan berkelanjutan dan pelatihan khusus bagi teknisi dan dealer yang akan menangani sepeda motor tersebut," papar Ricky. (*)

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.

Trending

#1

Berkaca Dari Hokky, Ini Potensi Bahayanya Melebar di Tikungan

#2

PPN Naik Menjadi 12%, Bagaimana Dampaknya pada Motor Listrik?

#3

Berkendara Tanpa Helm di Jalan Protokol Jakarta, Apa Sanksi yang Bisa Dikenakan?

#4

Bahaya Mengendarai Sepeda Motor Tanpa Helm, Risiko Cedera Kepala yang Mengancam

#5

Jorge Martin Bisa Juarai MotoGP 2024 Besok Jika Hal Ini Terjadi

Terbaru

Berita | 4 jam yang lalu

Ini Daftar Motor Bekas yang Paling Diminati di Balai Lelang

JBA Indonesia salah satu balai lelang melampirkan data dimana jenis motor matik menjadi yang paling laris diminati oleh konsumen.

Berita | 5 jam yang lalu

Penjualan Lelang Motor Bekas di JBA Naik Hingga 24 Persen

Dengan pertumbuhan yang konsisten dan berbagai langkah inovatif, JBA Indonesia berhasil tingkatkan penjualan motor bekas.

Berita | 5 jam yang lalu

Tawarkan Ragam Keseruan, GJAW 2024 Siap Digelar Besok

Tahun ini, GAIKINDO menggandeng Mandiri Utama Finance (MUF) sebagai sponsor utama penyelenggaraan MUF GJAW 2024, dengan berfokus mendorong penjualan kendaraan di akhir tahun.

Berita | 9 jam yang lalu

QJ Motor Tunjuk Indonesia Jadi Basis Produksi di ASEAN

Pabrikan motor asal Cina, QJ Motor tampaknya tak ingin tanggung untuk masuk ke pasar Indonesia. Bahkan akan menjadi basis prodkus.

Motor Listrik | 14 jam yang lalu

Pengembangan Industri Baterai Lokal, Gandeng Institusi Akademik

Jika pengembangan ini berhasil, kendaraan listrik dengan baterai buatan dalam negeri diharapkan dapat menjadi solusi yang lebih ekonomis.

Beranda Trending Motor Listrik