Setelah di Eropa, Honda X-ADV 2025 Versi Jepang Meluncur
Pertama kali diperkenalkan 2017 dan jadi skuter petualangan yang populer. Model 2025 sudah diumumkan untuk pasar Eropa, kini resmi diluncurkan di Jepang.
OTORIDER - Pertama kali diperkenalkan 2017 dan jadi skuter petualangan yang populer. Model 2025 sudah diumumkan untuk pasar Eropa, kini resmi diluncurkan di Jepang. Motor ini sempat dilepas di Indonesia pada 2019 silam.
"Model ini mampu membuat pengendaranya tampil gagah namun tetap merasa nyaman di berbagai kondisi perjalanan, baik di dalam kota maupun ketika turing,” ujar Presdir AHM saat itu, Toshiyuki Inuma.
Kabar terbarunya, diberitakan dari Greatbiker.com, bahwa seluruh model 2025 akan mengalami ubahan material baru, menggunakan material daur ulang untuk bodi, beberapa fairing, jok, dan boks bagasi.
Sedangkan lampu depannya didesain ulang, dengan DRL baru yang berfungsi juga sebagai lampu sein.
Ada juga teknologi 'mata tersembunyi' baru yang menggelapkan area di sekitar lensa proyektor, membuat DRL lebih menonjol.
Ada juga perlengkapan baru, seperti layar tampilan warna TFT 5 inci baru yang secara otomatis menyesuaikan kecerahannya, agar sesuai dengan kondisi pencahayaan.
Layarnya dapat disesuaikan untuk ditampilkan dalam 3 format: Bar, Circle dan Simple, serta mendukung konektivitas smartphone melalui aplikasi Honda RoadSync.
Tak hanya itu, ada juga penyempurnaan pada sistem baru Honda Smart Key sehingga menghilangkan lag sinyal yang selama ini menjadi kendala.
Juga kini ditambahkan soket USB-C dan sistem lampu sein otomatis berdasarkan perhitungan modul IMU, yang secara otomatis akan mematikan sistem lampu sein ketika mendeteksi kendaraan dalam keadaan tegak.
Ada juga sistem lampu peringatan rem darurat ESS (emergency stop signal, lampu sein akan menyala otomtis saat mengerem kuat) , yang ditambahkan ketika sistem mendeteksi bahwa rem depan atau belakang digunakan lebih dari biasanya.
Sistem elektroniknya juga mengalami penyempurnaan, baik itu sistem throttle ride-by-wire yang telah disesuaikan dengan mode berkendara baru.
Terdapat 4 mode berkendara dasar: Standard, Sport, Rain, dan Gravel. Masih ada mode Pengguna yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan pengaturannya sendiri.
Ada pula penyempurnaan pada sistem transmisi DCT yang memungkinkan start dari posisi diam dan mengendalikan motor pada kecepatan rendah, tanpa harus berpindah gigi sendiri. Fitur ini bisa membuat motor 'merangkak' dengan kecepatan rendah hingga 10 kilometer per jam. Dari segi warna, versi Jepang tidak jauh berbeda dengan versi Eropa.
Tampil dengan 3 warna utama, yang terdiri dari Pearl Glare White, Matte Deep Mud Grey dan warna khusus untuk pasar Eropa yaitu Matte Gold Finch Yellow, tetapi harus menambah 33.000 yen lagi, atau sekitar Rp 3,4 jutaan, dari harganya yang dipasarkan 1.438.800 yen (Rp 151 jutaan).(*)