Busi Iridium Jadi Standar Kendaraan Modern, Ini Keunggulannya!
Busi iridium kini menjadi pilihan utama pabrikan kendaraan karena lebih efisien, tahan lama, dan ramah lingkungan.
OTORIDER - Dalam dunia otomotif modern, penggunaan busi iridium semakin populer karena menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan busi konvensional berbahan nikel. Teknologi busi ini diklaim mampu meningkatkan performa mesin, efisiensi bahan bakar, dan masa pakai yang lebih lama.
Pergeseran ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk tuntutan efisiensi bahan bakar dan kebijakan global terkait emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan.
Perubahan Standar Busi Kendaraan
Menurut Marketing Manager PT Nittera Mobility Indonesia, pabrikan busi NGK Menurut Citra Aji Sanjaya, tren ini sejalan dengan upaya industri otomotif dalam menghadapi isu global warming dan inisiatif go green.
Busi iridium memiliki daya tahan yang lebih lama dan konduktivitas listrik yang tinggi. Hal ini memungkinkan pengapian lebih efisien, yang berkontribusi pada pengurangan konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang yang lebih rendah.
Keunggulan Busi Iridium
Menurut Aftermarket Technical Support NGK, Diko Oktaviano salah satu faktor utama yang membuat busi iridium semakin diminati adalah masa pakainya yang lebih panjang dibandingkan busi nikel.
- Pada sepeda motor, busi iridium bisa bertahan antara 45.000 hingga 48.000 km.
- Pada mobil, daya tahannya lebih lama lagi, mencapai 100.000 km.
Meskipun harga busi iridium lebih mahal, yakni sekitar Rp 120 ribuan per unit, namun sebanding dengan performa dan efisiensi bahan bakar yang dihasilkan.
“(Busi) iridium harganya bisa loncat jauh (dari busi nikel) di Rp 120 ribuan. Tetapi bisa dapat performa sebanding,” kata Diko.
Namun, ada hal yang perlu diperhatikan oleh pemilik kendaraan. Busi iridium lebih sensitif terhadap kondisi ruang bakar. Oleh karena itu, pemilik kendaraan disarankan untuk menjaga kebersihan ruang bakar agar performa busi tetap optimal. (*)