Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
DisclaimerHubungi KamiInfo IklanKarirPeraturan Media SiberRedaksiTentang OtoriderPrivacy Policy
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2025. Otorider.com. All rights reserved.

SPBU Swasta Tolak BBM Pertamina Karena Etanol, Benarkah Bahaya untuk Mesin Motor?

Dipublikasikan : Jumat, 3 Oktober 2025 18:33

Penggunaan etanol dalam bensin bisa pengaruhi konsumsi BBM. Benarkah bikin motor lebih boros, atau justru efisien?

Ilustrasi BBM dengan kandungan Etanol (Foto :pertamina.com)
Ilustrasi BBM dengan kandungan Etanol (Foto :pertamina.com)

OTORIDER - Isu penolakan sejumlah SPBU swasta seperti BP-AKR dan Vivo Energy terhadap BBM Pertamina yang mengandung etanol 3,5% memicu perdebatan di kalangan masyarakat. Banyak yang bertanya-tanya, apakah bahan bakar bercampur etanol benar-benar berbahaya untuk mesin motor, atau justru aman digunakan?

Etanol 3,5% Masih Aman untuk Mesin

Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menegaskan bahwa campuran etanol 3,5% (E3,5) tergolong aman dan tidak bermasalah bagi mayoritas kendaraan bermotor di Indonesia, terutama motor dan mobil keluaran terbaru dengan sistem injeksi modern.

“Kandungan ini masih tergolong rendah, setara E3,5, dan berada di bawah batas aman internasional seperti E10 (10%) yang digunakan luas di banyak negara. Bahkan etanol dapat meningkatkan daya serta torsi mesin, selain menekan emisi karbon monoksida, hidrokarbon, hingga partikel kecil lainnya,” ujar Yannes saat dihubungi Otorider, Jumat (3/10).

SPBU Pertamina (Foto : Otorider/Gemilang Isromi Nuar)

Standar Global: Etanol Sudah Jadi Mandatori

Lebih lanjut, Yannes menjelaskan bahwa penggunaan etanol dalam bensin merupakan standar global untuk menekan emisi karbon. Beberapa regulasi internasional bahkan telah mewajibkan penggunaan bioetanol dengan kadar lebih tinggi daripada yang diterapkan Pertamina saat ini:

Dengan standar internasional tersebut, menurut Yannes, penerapan E3,5 Pertamina justru masih sangat konservatif dan aman.

Mengapa BP dan Vivo Menolak?

Meski secara teknis aman, SPBU swasta seperti BP dan Vivo tetap enggan membeli BBM Pertamina yang sudah dicampur etanol. Bukan karena masalah teknis, melainkan karena strategi bisnis dan SOP perusahaan.

“SPBU swasta memang meminta base fuel murni tanpa etanol sesuai SOP mereka. Hal ini karena mereka ingin melakukan proses blending sendiri dengan komposisi khusus yang sudah dipatenkan,” jelas Yannes.

Dengan kata lain, penolakan tersebut lebih terkait dengan kebijakan internal dan brand positioning ketimbang isu keamanan mesin.

Kesimpulan

Etanol 3,5% dalam BBM Pertamina tidak berbahaya bagi mesin motor maupun mobil modern, justru mendukung target pemerintah dalam menekan emisi karbon. Namun, SPBU swasta seperti BP dan Vivo memilih menolak karena ingin menjaga standar produk dan proses blending sesuai strategi masing-masing. (*)

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play

Trending

#1

Adu Jarak Tempuh Polytron Fox-350 vs Indomobil eMotor Sprinto, Ini Pemenangnya

#2

Harga BBM Swasta, Shell, BP, dan Vivo Naik per 1 Desember 2025, Ini Daftar Lengkapnya

#3

Bukan 350 cc! Ini Arti Sebenarnya Angka 350 di Polytron Fox-350

#4

Bukan 2025, Menperin Ajukan Subsidi Motor Listrik pada 2026

#5

Update Harga BBM Pertamina 1 Desember 2025: Pertamax Cs Naik, Pertalite Tetap

Terbaru

Sport| 1 jam yang lalu

FIM MotoJunior Hadirkan Program Hadiah Buat Pembalap Muda, Ini Syaratnya

Insentif diberikan kepada tim di ajang FIM Moto3 Junior World Championship dan Moto2 European Championship dengan sejumlah syarat.

Tips & Modifikasi| 3 jam yang lalu

Honda Pamerkan Vario 125 “Neo Sport”, Usung Konsep Low-Stance Bergaya Agresif

Model custom ini dibangun oleh Lembinc dengan konsep low-stance yang memberikan ground clearance lebih rendah untuk menonjolkan tampilan agresif.

Berita| 4 jam yang lalu

Jumlah Peserta Naik, IIMS 2026 Optimistis Capai Transaksi Setara Tahun Lalu

IIMS 2026 menargetkan transaksi moderat Rp 9,2 triliun di tengah penurunan pasar otomotif. Jumlah peserta meningkat, termasuk banyak brand motor besar

Tips & Modifikasi| 5 jam yang lalu

Tips Hindari Kerusakan Berat pada Motor Akibat Banjir

Panduan aman menangani motor yang terendam banjir. Hindari menyalakan mesin, cek oli, ruang bakar, kelistrikan, dan lakukan perawatan yang tepat.

Sport| 19 jam yang lalu

Aldi Satya Mahendra Jadi Wild Card di Final ARRC 2025

Total lima pembalap akan diturunkan, termasuk juara dunia Aldi Satya Mahendra yang tampil sebagai wild card di kelas SS600.

Beranda Trending Motor Listrik