Semakin hari perkembangan motor listrik di Indonesia mengalami peningkatan. Sehingga, perlahan-lahan mengganti kendaraan berbahan bakar bensin di Tanah Air. Makin mahalnya harga BBM merupakan salah satu alasan masyarakat kian tertarik untuk memiliki motor listrik.
Sejalan dengan itu, PT Pertamina akan terjun dalam bisnis pasar baterai swap di tengah tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik. Hal ini guna mendorong ekosistem atas era elektrifikasi nasional. Terlebih, Pertamina sudah menyiapkan GES untuk mendukung arah kebijakan transisi energi ini.
"Untuk sumbernya, kita punya target energy mix. Untuk ekosistem EV (electric vehicle) Pertamina masuk di hilir dulu, kita mulai roda dua yang selanjutnya kendaraan listrik lainya. Kita pahami pasar roda dua agak sulit baterai cas di rumah. Jadi konsepnya kita jual baterai swap berikan kemudahan bagi kendaraan motor," kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dalam keterangan resmi.
Nicke menambahkan hingga kini Pertamina telah memiliki 238 GES yang telah terpasang panel surya serta 4 unit Battery Swapping Station untuk penukaran baterai motor listrik. Pertamina juga menargetkan nantinya semua outlet, baik sisi hilir maupun hulu akan ditingkatkan dari energi baru terbarukan.
Baca Juga: Pertengahan 2022, Smoot Miliki 600 Titik Swap Baterai Motor Listrik
Dalam menyediakan kebutuhan baterai motor listrik ini, Pertamina bekerja sama dengan Himbara dan Grab untuk memberikan kemudahan leasing baterai dan motor listrik bagi para driver Grab. "Jadi kami tawarkan paket leasing motor listrik yang nantinya para pemilik kendaraan hanya perlu mengeluarkan Rp 60 ribu sehari selama tiga tahun yang nantinya, motor tersebut sah menjadi milik pengendara," ujar Nicke.