OTORIDER - Dibandingan produsen Jepang lainya soal motor listrik, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) belum menjual Yamaha E01 di tanah air. Tercatat, saat ini baru PT Astra Honda Motor (AHM) dengan EM1 e: dan PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) melalui Ninja e-1 dan Z e-1 yang resmi diluncurkan ke pasar.
Yamaha sendiri sudah mulai menjalani uji coba motor listriknya sejak dikenalkan pada November 2022. Hingga saat ini, mereka juga belum mengumumkan waktu pasti kapan motor ini dijual secara massal. "Belum, belum bisa saya sampaikan waktu peluncurannya. Kami sudah Proof of Concept, sekarang lagi studi kapan kita bisa produksi massal," kata Presiden Direktur dan CEO YIMM, Dyonisius Beti, Jumat (12/1).
Ia juga menilai bahwa motor listrik pesaing masih dinilai mahal. “Kita lihat, itu kan harganya masih cukup tinggi dan itu harus cari cost yang lebih rendah dan standarisasi baterai terlebih dahulu," papar Dyonisius.
"Kita tentunya juga harus tahu apakah mereka mengharapkan yang seperti itu dengan harga dan jarak yang juga seperti itu. Tapi mereka dengan spek yang ada, 95 persen sudah oke (dengan Yamaha E01)," ungkap Asst. General Manager Marketing & Public Relation YIMM, Antonius Widiantoro beberapa waktu lalu.
Honda EM1 e: sendiri dijual tanpa charger yang dibanderol sekitar Rp 5 juta hingga Rp 6 juta. Tapi, dengan subsidi dari pemerintah dalam data yang tercantum di Sisapira dijual Rp 33 juta. Artinya, motor listrik Honda itu harga aslinya mencapai Rp 40 juta. Sedangkan, Kawasaki Ninja e-1 dibanderol Rp 149.900.000 dan Z e-1 Rp 146.900.000 on the road Jakarta. (*)