OTORIDER - Sebagai salah satu upaya pengurangan emisi karbon, pemerintah mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Penggunaan motor listrik sendiri diklaim mampu menekan emisi karbon 40 persen lebih rendah dibandingkan Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Kalau kita menggunakan bensin satu liter itu mungkin 35 kilometer. Satu liter bensin itu mengeluarkan emisinya 2,5 kilogram. Pakai listrik yang sekarang emisinya itu 40 persen lebih rendah," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana di Jakarta, Rabu (6/3).
Hal itu ia sampaikan berdasarkan pengalaman serta perhitungan selama menggunakan motor listrik sejak 2017. Dadan mengatakan elektrifikasi energi saat ini perlu diimplementasikan secara keseluruhan, namun bertahap.
Lain halnya dengan apa yang diucapkan Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo. Menurutnya, dengan menggunakan kendaraan listrik, masyarakat sudah turut berkontribusi untuk mengurangi emisi 56 persen.
"Sebagai gambaran, satu liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,2 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon satu liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedangkan 1,2 kWh listrik emisinya setara 1,02 kg CO2e,” ujar Darmawan dikutip dari situs resmi PLN, Kamis (6/3).
Dalam menekan emisi sendiri, pemerintah melalui Kementerian ESDM beserta PLN telah melakukan terobosan dengan konversi kendaraan BBM ke listrik.
"Melalui konversi kendaraan listrik pecinta otomotif tetap bisa berkreasi sesuai dengan keinginan. Misalnya dengan mengkonversi motor Vespa jadul ataupun motor kustom kekinian menjadi kendaraan listrik," ujar Darmawan. (*)