OTORIDER - Saat ini tengah heboh kasus penyerangan data di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) oleh seorang hacker, yang mana bobolnya server Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS di Surabaya karena serangan ransomware.
Berkaca dari perkembangan teknologi yang begitu pesat, apakah kendaraan listrik bisa diretas? Fitur konektivitas pada motor listrik sendiri sudah bikin perubahan besar dalam cara berkendara. Melalui konektivitas, motor listrik bisa “ngobrol” dengan perangkat lain seperti smartphone.
Pengamat Otomotif dan Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu mengatakan secara teknis sangat bisa. Hal ini karena kendaraan listrik menggunakan sistem kontrol serta engine hingga car electronic management yang terkoneksi dengan internet.
Ia menambahkan kendaraan listrik yang terhubung internet juga terdapat sistem yang bisa menyediakan satu titik akses untuk ikut sistem back-end pihak ketiga guna menghubungkan stasiun pengisian daya kendaran listrik dengan pengawasan jarak jauh.
"Jangan lupa bahwa smart system dari kendaraan listrik kita akan terkoneksi dengan smartphone kita," ujar Yannes.
Salah satu motor listrik, ALVA dilengkapi fitur yang memberitahu notifikasi kalau motor bergerak, dinyalakan, atau tutup baterai dibuka. Sistem ini memberi peringatan saat kejadian tersebut, dan kalau motor dicuri Anda bisa mematikan dari jarak jauh dalam waktu tertentu.
Terdapat juga Volta yang disematkan teknologi NFCX berbasis internet of things atau IoT. Pengguna Volta dapat mengatur kendaraan listrik dan penggunaan baterai mereka dengan nyaman melalui platform digital.
Memang belum ada kasus motor listrik diretas, namun sebelumnya terjadi pada kasus mobil listrik Tesla, yang mana seorang remaja asal Jerman menemukan celah dalam keamanan mobil Tesla. Remaja tersebut sukses meretas mobil listrik Tesla untuk mengoperasikan pintu, lampu, sampai menyetel lagu, dan melacak lokasi. (*)