Musim Hujan Tiba, Begini Cara Lindungi Motor Listrik
Dengan pemahaman yang tepat, para pengendara dapat memaksimalkan manfaat motor listrik tanpa mengorbankan keselamatan dan kinerja kendaraan
OTORIDER - Seiring dengan meningkatnya popularitas motor listrik di Indonesia, para pengendara dihadapkan pada tantangan baru, terutama saat musim hujan tiba. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah kemampuan motor listrik melewati genangan air atau banjir tanpa menimbulkan kerusakan. Lantas, bisakah motor listrik menerobos banjir?
Menurut Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) Reza Resdie, motor listrik sebenarnya cukup aman digunakan untuk melintasi genangan air, selama ketinggiannya tidak melebihi 30 cm atau sekitar setengah tinggi ban. "Pengguna tidak perlu khawatir akan risiko tersetrum, tapi tetap ada batasannya," ujar Reza saat ditemui Otorider.
Meski demikian, menerobos banjir yang terlalu tinggi tetap berisiko. Tidak seperti motor bensin yang biasanya langsung mogok, kerusakan pada motor listrik cenderung terjadi pada komponen internal seperti dinamo, bearing, dan sensor.
Tindakan Darurat Jika Motor Listrik Terendam
Jika motor listrik terendam banjir dan mati, ada langkah-langkah yang perlu segera dilakukan untuk meminimalkan kerusakan. Project Manager Divisi Elders Electric, Herwan Kristi menyarankan untuk segera mencabut baterai dan membersihkan semua soket atau konektor kabel yang terkena air. “Langkah ini penting untuk mencegah korsleting dan kerusakan lebih lanjut," jelasnya.
Perlindungan Khusus pada Baterai
Beberapa produsen motor listrik, seperti Polytron, telah mengantisipasi tantangan ini dengan menghadirkan baterai yang tahan air. Model Polytron Fox-R dan Fox-S, misalnya, telah mengantongi sertifikasi IP67, yang berarti baterai mampu bertahan direndam pada kedalaman 30 cm selama 30 menit tanpa mengalami kerusakan.
Namun, Head of Product Polytron EV, Ilman Fachrian Fadly, menekankan bahwa meskipun tahan air, motor listrik tidak dirancang khusus untuk digunakan dalam kondisi banjir. “Efek sampingnya tetap ada jika sering digunakan untuk melewati genangan air,” ungkap Ilman. (*)